Berita

6 Jun 2024

Plt. Bupati Sidoarjo Instruksikan Kominfo Ciptakan Konten Positif

KOMINFO, Sidoarjo - Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, menginstruksikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sidoarjo untuk bekerja lebih maksimal dalam menyebarluaskan informasi yang akurat dan cepat kepada masyarakat. Instruksi ini disampaikan dalam acara Pengelolaan Data dan Produksi Konten Kreatif dengan Artificial Intelligence (AI) pada Kamis (6/6/2024) di Resto Jie Poek Dw Sidoarjo. Menurut Subandi, keterbukaan informasi publik yang cepat dan akurat sangat penting untuk mendukung transparansi pemerintahan serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah."Kita harus memastikan bahwa setiap informasi yang disampaikan ke masyarakat adalah informasi yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Kominfo harus mampu menjadi ujung tombak dalam menyebarkan informasi yang positif dan membangun," ujarnya. Ia menggarisbawahi bahwa di era digital, peran media sosial dan teknologi informasi sangat krusial. Oleh karena itu, Kominfo diharapkan mampu memanfaatkan teknologi tersebut dengan maksimal untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya dalam menyebarkan program-program pembangunan yang sedang berlangsung."Saya menginginkan agar Kominfo terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang ada. Sebab, baik buruknya Sidoarjo terletak pada kinerja pemberitaan Kominfo dalam membangun citra pemerintah daerah," katanya. Sementara itu, dari Pusdiklat Kementerian Kominfo RI, Erry Farid mengatakan bahwa dengan perkembangan digital saat ini, menuntut kominfo bekerja cepat khususnya untuk pemberitaan serta tetap berpegang teguh pada etika jurnalistik yang ada. "Kalau sekarang jamannya AI, tidak apa-apa kita memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, meskipun terlepas masih banyak kekurangan dari AI, setidaknya dapat membantu kita dalam bekerja. Intinya jangan ketergantungan dengan digitalisasi namun pandailah memanfaatkan dengan baik," jelasnya. Kepala Laboratorium Integrated Digital Research Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Irwan Dwi Arianto menjelaskan sebagai perangkat daerah yang menjadi pondasi utama dalam pemberitaan wajib memiliki pengelolaan media sosial yang baik. "Ujung tombak pemberitaan Sidoarjo adalah di tangan Kominfo, maka harus siap dan mampu mengelola sosial media dengan baik untuk membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah," pungkasnya. Rapat koordinasi tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo Sidoarjo beserta seluruh jajaran pejabat struktural dan staf di lingkungan Dinas Kominfo. (Dew/en/kominfo)

Selengkapnya
5 Jun 2024

3.974 KPM Kecamatan Sukodono Bantuan Pangan

KOMINFO, Sidoarjo - Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi turut memonitor  bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah (CPP) di Kecamatan Sukodono. Sebanyak 3.974 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 19 desa yang tersebar di Kecamatan Sukodono menerima bantuan tersebut. Kabupaten Sidoarjo untuk menstabilkan harga dan menekan inflasi. Penyaluran bantuan pangan beras Bulog di yang di monitor langsung oleh kepala daerah di empat desa yaitu Desa Kebonagung, Desa Sukodono, Desa Bangsri, dan Desa Masangan Kulon. Tiap KPM menerima sebanyak 10 kilogram beras dan diberikan sebanyak 6 kali berturut-turut.“Saya minta agar bantuan beras ini benar-benar digunakan dan di manfaatkan oleh panjenengan (kalian) semua untuk kebutuhan makan sehari-hari. Karena bantuan beras ini, adalah program pemerintah untuk menstabilkan harga beras yang melambung tinggi, dan diharapkan dapat menekan inflasi,” ujarnya di sela acara penerimaan pangan beras CPP di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, pada Rabu (5/6/2024).Sementara itu, beberapa warga menyambut baik dan berterimakasih atas perhatian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Salah satunya, Suwarti, warga Desa Sukodono yang juga menerima bantuan beras tersebut mengaku bersyukur dan senang. Sebab, di tengah mahalnya harga beras, pemerintah ada di tengah-tengah warga yang membutuhkan. “Alhamdulillah senang sekali, dan ini sangat membantu meringankan saya untuk beli beras yang termasuk makanan pokok saya,” jawabnya senang.Senada, Sugino warga Desa Kebonagung juga mengaku bantuan beras dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo betul-betul dirasakan manfaatnya.“Semoga saja, terus mendapatkan beras gratis setiap bulan. Dan penyalurannya transparan dan tepat sasaran,” ungkapnya.Diketahui sebelumnya, di tahun 2024 ini ada sebanyak 92.127 warga yang terdaftar sebagai KPM di Kabupaten Sidoarjo untuk mendapatkan beras bulog 10 kilogram selama 6 bulan berturut-turut. (Dew/Son/en/kominfo)

Selengkapnya
4 Jun 2024

Plt. Bupati Sidoarjo Sidak 120 Hektar Sawah Desa Kupang yang Kekurangan Air

KOMINFO, Sidoarjo - Lahan pertanian Desa Kupang, Jabon seluas 120 Hektar mengalami kekeringan. Para petani mengeluh, karena padi siap tanam terancam mati. Permasalahan petani ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, karena jika terjadi gagal panen, stabilitas ketahanan pangan bisa terganggu. Merespon keluhan petani Desa Kupang, Plt. Bupati Sidoarjo Subandi Siang tadi (4/6) langsung melakukan sidak, didampingi  Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Makhmud serta Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo Eni Rustianingsih.Setelah melihat langsung kondisi lahan pertanian tersebut, Ia segera mengkoordinasikan dengan Dinas PU Bina Marga dan SDA Kabupaten Sidoarjo, meminta Kepala UPT Air dan jalan yang ada di kecamatan untuk pengaturan pembagian irigasi yang baik, untuk lahan yang kering dulu difokuskan, agar pembagian air tidak sampai menjadi persoalan.“Kasihan petani, memasuki musim tanam tapi tidak bisa menanam padi karena terkendala pengairan lahan pertanian,” jelasnya.Menurut  Subandi, memang memasuki musim kemarau mempengaruhi debit air sungai yang biasa mengaliri sawah Desa Kupang. Akibatnya pembagian air irigasi dari sungai Mangetan Kanal Desa Mliriprowo Kecamatan Tarik kurang optimal. Pemerintah daerah akan berupaya memberikan bantuan pompa air sekaligus BBM nya. Selain itu, juga akan berupaya untuk memfungsikan kembali rumah pompa air peninggalan Belanda yang ada di Jabon. "Kita akan perintahkan PU (Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo) untuk audiensi ke Kementerian Pertanian dan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU PR di Jakarta. Karena kita perlu ijin agar pintu air yang ada pompa besar di Jabon itu bisa kita fungsikan kembali untuk menambah debit air yang ada di daerah Jabon," ujarnya.Sementara itu Kepala Desa Kupang Mukhamad mengatakan terdapat 190 hektar lahan persawahan di desanya. Dari seluruh luas lahan tersebut, 120 hektarnya mengalami kekurangan air. Akibatnya bibit padi siap tanam terancam mati bila sawah segera tidak dialiri. "Kondisi Ini sudah sepuluh hari berlangsung. Pihak desa sudah menyampaikan ke dinas terkait. Namun harus tetap menunggu  jadwal gilir air," ucapnya. Mukhamad sangat  berharap air irigasi segera masuk kepersawahan desanya sesuai jadwalnya. Dengan begitu bibit padiyang  berusia 15 sampai 20 hari dapat segera ditaman. Kondisi persawahan Desa Kupang ini sudah emergency, mohon pemerintah daerah dan dinas terkait segera membantu mengatasi kekeringan lahan ini. (git/ir/en/kominfo)

Selengkapnya
4 Jun 2024

Menjelang Hari Raya Idul Adha Plt. Ketua TP.PKK Sidoarjo dan Pengurus Gelar Pengajian

KOMINFO, Sidoarjo - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, TP.PKK Kabupaten Sidoarjo menggelar Pengajian Rutin yang digelar di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (4/6).  Pengurus TP PKK Kabupaten Sidoarjo mengundang Ustadz Dr. H. Achmad Muzakki  sebagai penceramah. Lebih kurang 400 jama`ah mengikuti kegiatan tersebut. Jamaah ini dari unsur Pengurus TP.PKK Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan, serta pengurus organisasi. Pengajian tersebut mengambil tema "Semangat Idul Adha dapat meningkatkan kebersamaan dan keberagaman yang indah".Plt. Ketua TP.PKK Kabupaten Sidoarjo memaknai tema tersebut, bahwa  TPP. PKK mempunyai peran dan fungsi dalam menggalang kebersamaan dan keberagaman agar kehidupan dalam keluarga menjadi indah. Kebersamaan dan keberagaman adalah keniscayaan yang tidak bisa ditawar lagi. peran dan fungsi agama secara substansial harus ditingkatkan apalagi menjelang hari raya Idul Adha."Untuk mewujudkan kebersamaan di tengah keberagaman dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara terdapat dua perspektif besar petunjuk dari Al-qur`an. Pertama, prinsin As-syu`ub yaitu menerima eksistensi dam perbedaan sebagai anugrah dari Allah SWT. Kedua  memperkuat sendi-sendi kekuatan iman atau akidah secara menyeluruh untuk mewarnai kehidupan bersama dalam keberagaman," katanya.Menurut Sriatun, menerima perbedaan sebagai eksistensi kehidupan,  karena perbedaan merupakan ciptaan Allah dan semua ciptaan Allah adalah anugerah terindah. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan ini menjadi indah dengan perbedaan dan menjadi nyaman dengan kebersamaan. Selain itu kita mesti memperkuat sendi-sendi kekuatan iman atau aqidah."Mari kita bersama sama bergandengan tangan, bersinergi untuk menjalin kerja sama agar PKK di Kabupaten Sidoarjo lebih baik dan lebih manfaat. Mengenai program-program yang belum terlaksana akan segera kita realisasikan", pintanya.Pada kesempatan ini pula Plt. Ketua TP. PKK juga membagikan santunan kepada anak yatim berupa paket sembako dan uang saku. (yu/en/kominfo)

Selengkapnya
4 Jun 2024

Gedung TK Desa Wonoplintahan Ambruk, Plt. Bupati Sidoarjo Perintahakan Segera Lakukan Perbaikan

KOMINFO, Sidoarjo – Salah satu atap ruang kelas Sekolah TK Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Desa Wonoplintahan, Kecamatan Prambon ambruk, pada pertengahan bulan Maret 2024. Namun demikian proses belajar mengajar tetap dilakukan meski dialihkan ke tempat lain. Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi dengan didampingi  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tirto Adi, Basnaz, Camat Prambon dan Kepala Desa Wonoplintahan langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) Selasa (4/6) di sekolah tersebut.  Gedung TK tersebut memiliki 3 ruang kelas, terdapat 1 ruang kelas yang sudah tidak bisa digunakan. Atap dan kayu penyangga genteng sudah ambruk dan tidak bisa untuk kegiatan belajar mengajar. Sedangkan 2 ruang kelas kondisinya juga cukup memprihatinkan karena kayu penyangga plafon sudah banyak yang telah dimakan rayap.“Kondisi bangunan sekolah memprihatinkan, kayu - kayunya banyak yang keropos. Kita akan membantu melalui anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga). Kami sudah berkordinasi dengan, Kepala Dinas Pendidikan untuk segera merenovasi sekolah tersebut. Diupayangan secepatnya diperbaiki agar proses belajar mengajar tidak terganggu,” pintanya.Ia meminta agar perbaikan bangunan difokuskan pada struktur bahan material. Bangunan yang berdiri sejak tahun 1980an semula masih memakai kayu di bagian atap, nanti diganti dengan bahan galvalum dengan ketahanan lebih baik dan tidak mudah keropos. “Anggaran yang akan disiapkan untuk perbaikan ini kurang lebihnya menurut rencana Rp. 130 juta. Semua rangka kayu diganti dengan galvalum dan genteng yang lama akan diganti semua dengan yang baru agar lebih awet,” ucapnya.Selama bangunan masih tahap perbaikan, kegiatan belajar mengajar dipindahkan sementara di halaman rumah Suyarno, tidak jauh dari sekolah. Suyarno merupakan anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo dari partai PDI Perjuangan, memberikan fasilitas halaman rumahnya untuk kegiatan belajar mengajar TK Dharma Wanita Persatuan Wonoplintahan.(Son/en/kominfo)

Selengkapnya
4 Jun 2024

Gedung TK Desa Wonoplintahan Ambruk, Plt. Bupati Sidoarjo Perintahakan Segera Lakukan Perbaikan

KOMINFO, Sidoarjo – Salah satu atap ruang kelas Sekolah TK Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Desa Wonoplintahan, Kecamatan Prambon ambruk, pada pertengahan bulan Maret 2024. Namun demikian proses belajar mengajar tetap dilakukan meski dialihkan ke tempat lain. Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi dengan didampingi  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tirto Adi, Basnaz, Camat Prambon dan Kepala Desa Wonoplintahan langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) Selasa (4/6) di sekolah tersebut.  Gedung TK tersebut memiliki 3 ruang kelas, terdapat 1 ruang kelas yang sudah tidak bisa digunakan. Atap dan kayu penyangga genteng sudah ambruk dan tidak bisa untuk kegiatan belajar mengajar. Sedangkan 2 ruang kelas kondisinya juga cukup memprihatinkan karena kayu penyangga plafon sudah banyak yang telah dimakan rayap.“Kondisi bangunan sekolah memprihatinkan, kayu - kayunya banyak yang keropos. Kita akan membantu melalui anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga). Kami sudah berkordinasi dengan, Kepala Dinas Pendidikan untuk segera merenovasi sekolah tersebut. Diupayankan secepatnya diperbaiki agar proses belajar mengajar tidak terganggu,” pintanya.Ia meminta agar perbaikan bangunan difokuskan pada struktur bahan material. Bangunan yang berdiri sejak tahun 1980an semula masih memakai kayu di bagian atap, nanti diganti dengan bahan galvalum dengan ketahanan lebih baik dan tidak mudah keropos. “Anggaran yang akan disiapkan untuk perbaikan ini kurang lebihnya menurut rencana Rp. 130 juta. Semua rangka kayu diganti dengan galvalum dan genteng yang lama akan diganti semua dengan yang baru agar lebih awet,” ucapnya.Selama bangunan masih tahap perbaikan, kegiatan belajar mengajar dipindahkan sementara di halaman rumah Suyarno, tidak jauh dari sekolah. Suyarno merupakan anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo dari partai PDI Perjuangan, memberikan fasilitas halaman rumahnya untuk kegiatan belajar mengajar TK Dharma Wanita Persatuan Wonoplintahan.(Son/en/kominfo)

Selengkapnya
4 Jun 2024

Sambil monitoring Bantuan Pangan, PLT Bupati Sidoarjo Ingatkan Kepesertaan BPJS Masyarakat

KOMINFO, Sidoarjo – Penyaluran bantuan pangan tahap V, dari pemerintah pusat masih terus dilaksanakan. Bantuan pangan ini direncanakan hingga Desember mendatang. Bantuan yang tersalurkan kali ini, adalah bantuan untuk bulan Mei. Penyalurannya sempat tertunda.  Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi dari mulai bantuan tahap V digulirkan, terus mengawal pendistribusiannya. Jangan sampai ada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang harusnya mendapatkan bantuan malah tidak dapat. Kali ini, Senin (3/6)  dengan didampingi Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo turun langsung di desa – desa di Kecamatan Buduran.“Untuk menunaikan program bantuan pangan ini Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sudah menyiapkan 92 ribu ton beras yang siap dibagikan ke masyarakat Sidoarjo. Bantuan ini selain untuk menjaga inflasi juga sebagai bentuk komitmen  pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.Menurutnya, bantuan tahap V ini, selain membawa manfaat untuk masyarakat, juga untuk menstabilkan harga bahan pokok, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha. “Saat ini masyarakat Sidoarjo juga telah mendapat bantuan pangan. Namun saya ingatkan juga bagi warga untuk kepesertaan BPJS sebagai Jaminan Kesehatan. Bagi yang kurang mampu segera lapor ke pemerintah desa setempat ajukan SKTM untuk aktivasi BPJS,” anjurnya. Untuk Kecamatan Buduran KPM yang menerima bantuan pangan beras kemasan 10 Kg sebayak 1.269. Desa yang dimonitor langsung oleh pimpinan daerah yakni di Desa Pagerwojo, Desa Entalsewu, Desa Dukuhtengah, dan Desa Sawohan. (Af/en/kominfo)

Selengkapnya
4 Jun 2024

Kloter besar Terakhir CJH Sidoarjo diberangkatkan Plt. Bupati Sidoarjo

KOMINFO, Sidoarjo – Setelah pagi tadi melepas 2 kloter cjh asal sidoarjo, senin malam (3/6) Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi  kembali melepas keberangkatan 2 kloter lagi, di Pendopo Delta Wibawa. Untuk hari ini rombongan pemberangkatan rombongan pemberangkatan CJH asal sidoarjo paling besar. “Total ada 732 CJH berangkat malam hari ini. Mereka terbagi dalam 2 kloter yakni kloter 85 dan 86,  masing-masing kloter terdiri dari 366 orang. CJH Sidoarjo ini akan kita antarkan dengan 16 Bis yang disediakan oleh Pemkab Sidoarjo menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, sebelum diberangkatkan menuju tanah suci,” jelasnya. Banyak Pesan yang Ia sampaikan kepada CJH asal Sidoarjo, pada saat prosesi pemberangkatan, terutama untuk  menjaga Kesehatan, ketertiban dan kekompakan selama menjalankan ibadah haji. “saya titip  doa untuk Kabupaten Sidoarjo agar senantiasa mendapatkan keberkahan menjadi daerah yang makmur dan masyarakatnya Sejahtera,” pintanya. Masih menurut Subandi, CJH yang saat ini yang akan berangkat ke tanah haram, benar – benar memperhatikan tata tertib disana. Karena ada hal – hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan disana, agar bisa menjalankan rukun haji dengan baik.  Melihat masa tunggu untuk bisa berangkat menunaikan ibadah haji cukup panjang, manfaatkan kesempatan ini sebaik–baiknya. Jangan lupa untuk selalu bersyukur, karena diberi kesempatan berangkat ke tanah suci tahun ini. Semoga dengan rasa syukur panjenengan sekalian akan mempermudah dan menambah nikmat dalam menjalankan ibadah di sana. Semoga menjadi haji yang mabrur. (mad/en/kominfo)

Selengkapnya
4 Jun 2024

Plt. Bupati Sidoarjo Memerintahkan OPD Pengampu Memonitor Distribusi Bantuan Pangan

KOMINFO, Sidoarjo - Bantuan pangan beras yang dikelola oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Pensasarannya untuk Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Bantuan ekonomi dari pemerintah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi berupaya menjalankan Amanah dari pemerintah pusat dengan baik. Apalagi program ini sangat mendukung komitmen pemerintah daerah dalam menurunkan angka kemiskinan.“Kita akan kawal terus program bantuan ini sesuai sasaran. Jangan sampai ada pihak – pihak yang menyelewengkan untuk kepentingan pribadi,” tandasnya, saat memonitor langsung distribusi bantuan pangan Selasa (4/6) di Kecamatan Wonoayu.Ia meminta pemerintah desa untuk cepat tanggap. Apabila ada data – data penerima yang tidak valid, misalnya yang bersangkutan pindah atau meninggal segera koordinasi dengan tim terkait. Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo sebagai OPD pengampu program bantuan harus memonitor terus. “Melihat antusiasme masyarakat menerima bantuan ini, menandakan bahwa bantuan pemerintah ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, untuk itu harus benar – benar tersalurkan dengan tepat,” jelasnya.Menurutnya, program pemerintah baik dari pusat maupun daerah memang harus sampai ke masyarakat, apalagi program bantuan. Karena pemerintah memegang amanah untuk melayani dan menjalankan roda pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk di kecamatan Wonoayu, total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima bantuan pangan ada 3.763 KPM. Semua KPM tersebut tersebar di desa/kelurahan se-Kecamatan Wonoayu. (mas/mad/en)

Selengkapnya
4 Jun 2024

Menelusuri Titik Awal Masuknya Islam ke Sidoarjo

Jejak Islam Kota Delta bagian 1Kominfo, Sidoarjo - Menjamurnya rumah ibadah masjid dan mushola serta pesantren di kota Delta menunjukkan bahwa Islam menjadi agama mayoritas yang dianut warga Sidoarjo. Tahun 2018 masjid yang ada di Sidoarjo jumlahnya mencapai 1.143 masjid, ini belum termasuk bangunan mushola atau langgar jumlahnya mencapai ribuan, tepatnya 4.492 mushola (BPS 2018). Sedangkan jumlah pendidikan pesantren mencapai 98 pesantren yang tersebar di 18 kecamatan (BPS 2020). Sedangkan jumlah gereja ada 32 bangunan, Pura ada 4 bangunan dan Klenteng ada 2 bangunan (BPS 2018).Masih dari data BPS tahun 2020 mencatat jumlah santri yang belajar di pondok pesantren di Kabupaten Sidoarjo totalnya mencapai 14.992 santri. Santri tersebut tidak hanya berasal dari Sidoarjo saja, banyak juga yang berasal dari luar kota, seperti Gresik, Pasuruan, Madura, Kediri dan kota lainnya di Jawa Timur.Pada abad 18-19 Sidoarjo mencapai puncak keemasannya dalam bidang pendidikan Islam. Sidoarjo menjadi salah satu pusat pendidikan Islam khususnya di Jawa Timur, di zaman itu Sidoarjo dikenal sebagai kota santri. Sebab di era itu banyak tokoh-tokoh penting seperti KH. Hasyim Ashari pendiri Pesantren Tebu Ireng Jombang sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama tercatat pernah menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Sidoarjo. Mbah Hasyim (KH Hasyim Asy`ari) pernah mondok (nyantri) di Pesantren Sono Buduran sebelum beliau kemudian melanjutkan perjalanan mondok di Syaikhona Kholil Bangkalan Madura. Selain Mbah Hasyim, yang pernah belajar mendalami Islam di Pesantren Sono Buduran diantaranya KH. Abdul Karim (Mbah Manab) pendiri Pesantren Lirboyo Kediri, KH. Djazuli Utsman Pendiri Pesantren Al Falah Ploso Kediri dan sejumlah ulama lainnya.Lalu mulai kapan Islam masuk di bumi Jenggolo ini? Nama Jenggolo sudah mafhum dengan penyebutan Sidoarjo, sebab masyarakat meyakini bahwa Kerajaan Jenggolo dulu pusatnya berada di wilayah Sidoarjo.Untuk memastikan kapan dan tahun berapa ajaran Islam mulai dikenalkan ke masyarakat Sidoarjo ? Menjawab pertanyaan ini tentunya membutuhkan penelitian yang didukung dengan alat bukti, seperti prasasti atau peninggalan-peninggalan yang ada. Diantaranya seperti mencari keberadaan masjid-masjid tua atau prasasti lain yang mendukung bukti awal mula masuknya Islam ke Sidoarjo.Sebetulnya nama Sidoarjo baru lahir pada 31 Januari 1859 dengan nama Sidokare yang kemudian nama itu diubah menjadi nama Sidoarjo. Sebelum itu, Sidoarjo merupakan wilayah Surabaya dengan di bawah pemerintahan kolonial hindia belanda.Menyusuri jejak Islam di Sidoarjo, daerah yang dikenal penghasil udang dan bandeng ini tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan masuknya Islam ke Surabaya, yakni Ampel Denta. Dari koordinat ini perjalanan menyusuri jejak Islam kota Delta akan dimulai.Pemerhati dan pencinta sejarah dan budaya Sidoarjo, Muhammad Wildan mencoba membuka referensi yang ia miliki. Alumni jurusan Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu mengumpulkan sejumlah informasi maupun mencari bukti peninggalan-peninggalan yang ada di Sidoarjo. Salah satunya adalah Masjid Jami` Al Abror yang lokasinya berada di Kota tua Kauman Sidoarjo. Masjid yang diyakini warga sekitar berdiri tahun 1678 itu dipercaya merupakan masjid paling tua di Sidoarjo. Bukti tersebut didasarkan pada ditemukannya angka tahun 1678 saat dilakukan renovasi.Namun, Wildan masih belum sepenuhnya meyakini kalau Masjid Jami` Al Abror Kauman adalah masjid pertama dan paling tua di Sidoarjo.“Bila melihat perjalanan masuknya Islam ke Surabaya yang dibawa oleh Raden Ali Rahmatullah yaitu Sunan Ampel yang buktikan dengan keberadaan bangunan Masjid Ampel dan makam Sunan Ampel di kawasan Ampel Denta. Masjid Ampel berdiri tahun 1421 masehi, sedangkan Masjid Jami` Al Abror Kauman berdiri tahun 1678 masehi. Ada selisih 257 tahun antara berdirinya Masjid Ampel dengan Masjid Jami` Al Abror. Sedangkan Sidoarjo sendiri saat itu termasuk kawasan Surabaya yang jaraknya tidak jauh dari kawasan Ampel Denta. Dari selisih dua ratus lima puluhan tahun itu masih ada kemungkinan ditemukannya masjid yang lebih tua dari Masjid Jami` Al Abror Kauman Sidoarjo,” tutur Wildan, (Selasa,3/6/2024).Wildan yang sudah lama menekuni bidang sejarah dan budaya itu terdorong untuk menggali lebih jauh tentang perjalanan masuknya Islam di Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya ada hipotesis yang penting untuk disodorkan ke publik.Pertama, Apakah Islam masuk ke Sidoarjo sesudah atau sebelum Sunan Ampel datang ke Surabaya ? Jika melihat situs Masjid yang paling tua saat ini adalah Masjid Sunan Ampel maka jawaban sementara adalah masuknya Islam ke Sidoarjo setelah kedatangan Sunan Ampel ke Ampel Denta Surabaya.Kedua, Lewat jalur mana Islam masuk ke Sidoarjo, apakah lewat wilayah utara, yakni wilayah Kecamatan Taman yang berbatasan langsung dengan Surabaya, ataukah lewat wilayah Kecamatan Tarik yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto? Mengingat Mojokerto adalah pusatnya kerajaan Majapahit yang sebelum Sunan Ampel datang ke Surabaya, di Mojokerto sudah ada sesepuh Wali Songo yakni Syekh Jumadil Kubro yang makamnya berada di komplek Makam Troloyo. Ataukah Islam mulai masuk ke Sidoarjo langsung ke pusat kota melalui dakwah keturunan Nabi Muhammad SAW yang tinggal di kampung Kauman.  Disana berdiri Masjid Jami` Al Abror, dan di belakang Masjid tersebut ada makam tua dengan nama Sayyid Salim yang diyakini merupakan salah satu pendiri Masjid Jami` Al Abror, (Sayyid merupakan penyebutan bagi keturunan Nabi Muhammad dari jalur Sayyidina Husain bin Ali).Kemudian untuk jawaban hipotesis yang kedua yakni bila melihat prasasti masjid yang paling tua di Sidoarjo saat ini yakni Masjid Jami` Al Abror yang berdiri tahun 1678 masehi, maka Islam masuk ke Sidoarjo langsung ke pusat kota yakni Kauman, karena sampai saat ini belum dijumpai masjid lain di Sidoarjo yang usianya lebih tua dari Masjid Jami` Al Abror. “Saya kira ini yang akan kami telusuri, jelas ini tidak mudah karena minimnya prasasti yang disertai dengan penanda seperti misalnya tertulis tahun atau semacamnya. Selain mendatangi objek atau situ-situs seperti masjid-masjid tua dan makam – makam tua, yang akan kita lakukan nanti juga mencari literasi serta wawancara langsung dengan sejumlah tokoh yang paham tentang sejarah Islam di nusantara, khususnya kawasan Surabaya dan Gresik yang memiliki jejak Islam beririsan,” jelas Wildan. (Ir)

Selengkapnya

Pengumuman

Agenda / Kegiatan

Visitors : 735882