KOMINFO, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo menargetkan eliminasi Tuberkulosis (TBC) di tahun 2028. Target tersebut lebih cepat dari pada nasional yaitu di tahun 2030.Untuk mencapai eliminasi tahun 2028, Dinas Kesehatan bersama dengan stakeholder terkait bekerjasama dan membentuk Tim Percepatan Penanggulangan TB (TP2 TBC) yang berisikan seluruh stakeholder mulai pemerintah maupun non pemerintah baik dari unsur kesehatan dan non kesehatan.Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina mengatakan optimisme capai eliminasi TBC di tahun 2028 adalah bentuk komitmen bersama dengan pemahaman tugas, peran dan fungsi masing-masing sehingga akan maksimal. "Yang terpenting adalah komitmen bersama dalam penanggulangan TBC yang kami targetkan mampu mencapai eliminasi TBC pada 2028," ucapnya saat sambutan pembukaan Rapat Koordinasi Lintas Sektor dalam Percepatan Eliminasi TBC di Ruang Pembangunan, Bappeda Sidoarjo, pada Kamis (12/9/2024)."Mari bersama-sama kita wujudkan Kabupaten Sidoarjo bebas TBC pada 2028, serta kami ucapkan terimakasih juga kepada USAID BEBAS-TB, USAID-Prevent TB, dan USAID-TBPS Jatim yang mendukung kegiatan ini," katanya. Optimisme tersebut juga di dorong dengan strategi percepatan eliminasi TBC diantara keterlibatan lintas sektor, optimalisasi penemuan TBC baik secara aktif maupun pasif intensif, peningkatan akses layanan TBC, dan terakhir penguatan sistem surveilans TBC. "Selain upaya tersebut, kami juga menyediakan faskes jejaring TCM (Tes Cepat Molekuler) di Kabupaten Sidoarjo yang tersebar di 8 faskes diantaranya RSUD RT Notopuro, Puskesmas Krian, Puskesmas Porong, Puskesmas Sedati, Puskesmas Sukodono, Puskesmas Taman, Puskesmas Krembung, dan RSUD Siti Khodijah Sepanjang," jelasnya. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo mencatat estimasi kasus TBC di tahun 2023 sebanyak 6.119 dengan cakupan penemuan kasus TBC sebanyak 6.144 atau sebesar 100 persen. Dari jumlah tersebut kasus yang berhasil di obati sebesar 90 persen atau sebanyak 5.555 kasus. Jumlah tersebut turun dibandingkan tahun 2024 mulai Januari hingga September 2024 tercatat sebanyak 5.823 estimasi kasus TBC dengan cakupan penemuan kasus TBC sebesar 65 persen atau sebanyak 3.757 kasus, dan yang berhasil di obati adalah sebesar 95 persen atau sebanyak 3.552 kasus. (Dew/en/kominfo)
SelengkapnyaKOMINFO, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berkomitmen dalam mempercepat penurunan angka stunting salah satunya melalui program penguatan pengasuhan anak yaitu Kelas Orang Tua Hebat Modul BKB (Bina Keluarga Balita) Emas yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Sidoarjo.Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi menekankan bahwa pentingnya peran orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam upaya mencegah stunting sejak dini.“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga persoalan masa depan generasi penerus. Maka dari itu, orang tua memiliki peran penting dalam memastikan kebutuhan gizi dan pola asuh anak terpenuhi dengan baik,” ujar Subandi dalam acara Internalisasi Pengasuhan Balita Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Melalui Kelas Orang Tua Hebat di Pendopo Delta Wibawa pada Jumat (13/9). Subandi juga menyampaikan bahwa melalui internalisasi pengasuhan yang baik dan benar, diharapkan para orang tua dapat memahami betapa pentingnya memberikan perhatian khusus pada masa emas pertumbuhan balita."Selain peran orang tua dalam keluarga, peran Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD juga berperan penting dalam upaya pencatatan data, informasi, dan riset pada tiap-tiap Desa di Kabupaten Sidoarjo," jelasnya. “Kelas Orang Tua Hebat ini merupakan bagian dari langkah nyata kita untuk membekali para orang tua dengan pengetahuan tentang pengasuhan yang sesuai, guna memastikan setiap anak di Sidoarjo dapat tumbuh sehat dan cerdas,” lanjutnya.Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Sidoarjo, Heni Kristiani menjelaskan bahwa program pengasuhan kepada balita melalui Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) yang telah kami lakukan memberikan edukasi secara komprehensif kepada para orang tua yaitu menjaga kesehatan dan perkembangan balita mereka."Selain pembagian daging ayam dan telur untuk pemenuhan gizi balita rawan stunting, DP3AKB juga menggandeng kader keluarga desa-desa guna mengidentifikasi tanda-tanda awal stunting," jelas Heni. Ia berharap bahwa dengan adanya program ini, angka stunting dapat terus ditekan, dan generasi mendatang dapat tumbuh menjadi individu yang sehat dan berdaya saing tinggi."Semoga berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, Kabupaten Sidoarjo mencapai zero stunting," tegasnya. (Dew/en/kominfo)
SelengkapnyaKOMINFO, Sidoarjo - Pemkab Sidoarjo memberikan perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh ketua RT RW desa/kelurahan se Kabupaten Sidoarjo. Ada 8.848 orang ketua RT dan 2.083 orang ketua RW totalnya 10.931 orang RT/RW. Pemkab Sidoarjo mengikutkan mereka dalam kepersertaan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) BPJS Ketenagakerjaan. Iuran dua program tersebut ditanggung Pemkab Sidoarjo mulai bulan Oktober sampai Desember 2024. Kemarin malam, Rabu, (11/9), program JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan di launching Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi SH.M,Kn di Aula Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas/BPVP Tulangan. Peluncuran program ini menjadi bukti nyata sinergi pemerintah daerah dengan BPJS Ketenagakerjaan. Melalui program tersebut Pemkab Sidoarjo ingin memastikan seluruh masyarakat Sidoarjo dapat merasakan manfaat jaminan sosial yang layak. "Untuk kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan ada sebanyak 10.931 RT RW di desa dan kelurahan yang akan kita jaminkan untuk mendapat jaminan sosial," ucapnya. Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi berharap dengan adanya jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian tersebut akan memberikan rasa aman dan ketenangan bagi para ketua RT RW. Santunan akan diberikan jika terjadi kecelakaan kerja atau meninggal dunia. Dengan begitu akan meringankan beban ekonomi keluarga. "Saya berharap, kerjasama ini akan terus berlanjut dan semakin berkembang di tahun-tahun mendatang," harapnya. Kedepan, H. Subandi berharap cakupan program tersebut dapat diperluas. Dengan begitu semakin banyak masyarakat yang akan merasakan manfaatnya. "Semoga program BPJS ini membawa dampak positif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sidoarjo," ucapnya. Asisten Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim Zakiah yang hadir menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Sidoarjo atas kepedulian dan dukungan terhadap pelaksanaan program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Pemkab Sidoarjo juga telah memberikan jaminan perlindungan sosial kepada masyarakat. Diantaranya diberikan kepada tenaga kerja non ASN sebanyak 4.500 orang, penyelenggara Pilkada sebanyak 27.240 orang, kader kesehatan sebanyak 12.633 orang dan perlindungan pekerja rentang melalui dana DBHCHT sebanyak 13.249 orang. ditambah 10.931 orang ketua RT maupun RW se Kabupaten Sidoarjo. "Harapan kami dengan perlindungan ketua RT RW dapat meningkatkan coverage (cakupan) BPJS Ketenagakerjaan diwilayah Kabupaten Sidoarjo," ucapnya. Sementara itu dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sidoarjo dengan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Sidoarjo tentang perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi ketua RT RW di Kabupaten Sidoarjo. Selain itu juga diserahkan santunan JKM sekaligus beasiswa pendidikan sebesar Rp. 123 juta oleh Plt. Bupati kepada keluarga almarhum Endi Mulyono perangkat Desa Karangpuri Kecamatan Wonoayu. (Git/en/kominfo)
SelengkapnyaKOMINFO, Sidoarjo - Gabungan Organisasi Wanita (GOW) kali ini merangkul kader kesehatan khususnya kader di posyandu dalam sebuah kegiatan sosialisasi dan pelatihan bagi Kader kesehatan yang bertajuk "Kader Kesehatan Sebagai Ujung Tombak Kesehatan Masyarakat" di Pendopo Delta Wibawa Kamis 12/09/2004 yang dibuka secara resmi oleh Ketua GOW Sidoarjo dr.Hj. Sriatun Subandi.Dihadapan 250 Kader kesehatan dr.Sriatun mengatakan bahwa kader kesehatan termasuk pahlawan tanpa tanda jasa karena dedikasi dan pengabdiannya dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sangatlah berarti. Ibu-ibu kader kesehatan ini merupakan ujung tombak dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat khususnya di daerah yang sulit terjangkau peran kader kesehatan akan semakin besar.Pelatihan ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras kader kesehatan "dengan menambah bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang baru saya yakin ibu-ibu akan semakin mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat," katanya.Selain itu pelatihan kader kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan pelatihan ini diharapkan kader kesehatan mampu melakukan deteksi dini penyakit berikan edukasi kesehatan kepada masyarakat menyediakan pertolongan pertama pada kasus darurat dan mengelola program kesehatan masyarakat seperti Posyandu dan program imunisasi.Menjadi kader kesehatan juga merupakan investasi penting dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat karena dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai kader kesehatan dapat menjadi Mitra Pemerintah Daerah yang efektif dalam menjaga peningkatan kesehatan masyarakat."Pelatihan ini harus terus dilakukan dan ditingkatkan kualitasnya untuk mencapai tujuan kesehatan masyarakat yang optimal. Mari kita jadikan pelatihan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kinerja lebih giat dan cerdas guna mewujudkan masyarakat sehat dan Sejahtera. Dengan sumber daya manusia yang kompeten saya yakin dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional," ucapnya.Kesejahteraan kader posyandu sudah diperhatikan pemerintah dengan wujud bahwasannya saat ini semua kader di berilan BPJS Ketenaga kerjaan, ini sebagai bukti bahwa pemerintah juga peduli pada kader kesehatan semuanya."mudah-mudah apresiasi yang diberikan pemerintah ini bisa bermanfaat bagi kader semua," pungkasnya.Dan acara ini menghadirkan narasumber Pudjoanto S.Gz dan Yauzi Dwi A S.Gz dari Persagi (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) DPC Sidoarjo yang memberikan edukasi tentang bagaimana merawat bayi, menyusui serta memperlakukan anak-anak balita saat mengikuti posyandu. (yu/en/kominfo)
SelengkapnyaSidoarjo, Kominfo - Kecamatan Waru, Kecamatan Gedangan dan Kecamatan Sukodono dilaksanakan penyaluran bantuan sosial pangan berupa daging ayam dan telur bagi Keluarga Resiko Stunting (KRS) dengan jumlah penerima sebanyak 1.409 KRS. Penyaluran secara langsung dibagikan oleh Plt. Bupati Sidoarjo H.Subandi secara maraton di setiap Kecamatan bersama Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo dan Dinas P3AKB Sidoarjo,Rabu(11/9).Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan pangan ini bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia cabang Sidoarjo kepada Keluarga Resiko Stunting (KRS). Data penerima bantuan berasal dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sidoarjo yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga yang resiko stunting."Ini adalah salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Sidoarjo untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak kita, sehingga mereka dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas," ujar H.Subandi dalam sambutannya di Kecamatan Gedangan.H.Subandi menambahkan, Program ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam mewujudkan Zero stunting. "Bantuan pangan daging ayam dan telur ini menjadi daya dukung pemerintah pusat kepada Pemkab Sidoarjo dalam mewujudkan Zero stunting. Dengan Zero stunting, kita akan mampu menyiapkan generasi emas Indonesia yang akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik," ucapnya.Keberhasilan program untuk menuju Zero stunting dibutuhkan kerja sama antar semua lapisan masyarakat yang terlibat guna mencapai tujuan tersebut."Ini sebagai momentum awal Kabupaten Sidoarjo dalam Zero stunting. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk beperan aktif dalam upaya pencegahan stunting, mulai dari keluarga, lingkungan, hingga tingkat Pemerintah," tutur Plt.Bupati Sidoarjo. (Son/en/kominfo)
SelengkapnyaKOMINFO, Sidoarjo - Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi meminta agar seluruh stakeholder di lingkungan Kabupaten Sidoarjo mulai dari Pemerintah, DPRD, Forkopimda, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Aparatur Sipil Negara (ASN) serta elemen masyarakat mampu menjaga stabilitas politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. "Saya minta kepada Forkopimda terutama TNI Polri, Kajari untuk bekerja bersama menjaga stabilitas politik selama masa pemilu, serta kolaborasi kuat seluruh stakeholder juga menjadikan proses politik berjalan sehat dan positif sesuai regulasi yang ada," katanya saat sambutan dalam acara Rapat Koordinasi Tim Pemantauan Perkembangan Politik di Fave Hotel Sidoarjo pada Rabu (11/9/2024). Subandi juga mengatakan selain stabilitas juga terciptanya kondusivitas daerah selama Pemilu menjadi tanggung jawab semua pihak. "Saya juga meminta pemantauan KPU dan Bawaslu sebagai garda terdepan berhasil tidaknya pemilu di suatu daerah untuk mencetak pemimpin yang bersih dari kecurangan politik," tegasnya.Terakhir Ia berpesan agar ASN tetap profesional dalam melaksanakan tugas dengan tidak terlibat dalam politik praktis yang bisa merusak integritas pemilu. "Sebagai ASN harus profesional dan netral dengan tidak berpihak kepada salah satu kandidat," pesannya. "Bagaimana demokrasi ini bisa berjalan, tentunya dengan harapan bahwa proses ini akan lebih baik daripada sebelumnya, dan bagaimana hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi menjadi evaluasi kita bersama. Terlebih, berita hoax dan media sosial saat ini menjadi bagian tak terpisahkan dari proses politik," tambahnya. (Dew/en/kominfo)
SelengkapnyaPlt. Bupati Sidoarjo Dukung UMKM Go InternasionalKOMINFO, Sidoarjo - Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi mengapresiasi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khas Sidoarjo yang berhasil menembus pasar perhotelan. Salah satunya, produk olahan bandeng bibir merah, udang, kupang yang merupakan ikon kuliner Kabupaten Sidoarjo. Langkah ini tentunya, menjadikan UMKM Sidoarjo semakin mendapat perhatian dan pangsa pasar yang lebih luas di sektor pariwisata, terutama di perhotelan."Tentunya hal ini menjadi kebanggan bersama, dimana produk UMKM Sidoarjo akan dikenal oleh masyarakat Sidoarjo maupun luar Sidoarjo bahkan wisatawan luar negeri yang menginap di hotel ini," katanya disela sambutan dalam acara Launching produk UMKM from local tradisional to global innovations di Hotel Aston Sidoarjo pada Selasa (10/9/2024). Subandi yang hadir bersama istrinya sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Sidoarjo, Sriatun Subandi juga menegaskan bahwa pentingnya mengangkat produk lokal untuk mendorong ekonomi daerah, juga menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan swasta."Dengan masuknya produk UMKM di hotel Aston ini, bukan hanya tentang mendukung UMKM, tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner Sidoarjo kepada wisatawan, terlebih untuk produk batik juga memperkenalkan ciri khas Sidoarjo kepada tamu baik domestik maupun mancanegara," jelasnya. Ia berharap sinergi antara UMKM dan sektor pariwisata selain berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah juga ikut memberikan kesejahteraan masyarakat."Meskipun hanya beberapa produk yang masuk perhotelan, diharapkan nanti diikuti oleh hotel-hotel di Sidoarjo lainnya yang ikut menjaring dan merangkul UMKM Sidoarjo agar bisa tumbuh dan berkembang, dikenal oleh banyak masyarakat sebagai oleh-oleh," tuturnya. Sementara itu, General Manager Hotel Aston Sidoarjo, David Eko Susanto mengatakan sinergitas UMKM dengan Aston Sidoarjo ini sudah berjalan hampir 2 tahun lebih, tentunya upaya ini merupakan kerjasama antara pemerintah dan pelaku usaha, serta swasta. "Komitmen kami untuk mewadahi UMKM Sidoarjo ini sudah berjalan hampir 2 tahun. Yang mana tipe kamar mulai eksekutif sampai presiden suit akan mendapatkan camilan atau makanan khas UMKM Sidoarjo secara gratis untuk para tamu," ucapnya. David merinci sebanyak 8 pelaku UMKM lokal yang sudah berhasil masuk produknya dengan jumlah produk sebanyak 16 mulai dari makanan hingga batik khas Sidoarjo. "Para tamu yg menginap bisa membeli dan menikmati UMKM dan bawa pulang oleh-oleh khas Sidoarjo. Kami juga menyediakan Jayandaru package seharga Rp 800.000 sudah bisa menginap dan mendapatkan oleh-oleh khas Sidoarjo," ungkapnya. Ketua Asmaminda (Asosiasi Makanan dan Minuman Sidoarjo), Sulaihan mengaku bangga atas upaya pemerintah dalam mensupport penuh agar produk UMKM yang tegabung dalam asosiasinya dapat masuk di pasar perhotelan. "Tentunya hal ini juga atas dorongan dari Pemerintah yang terus membina kami pelaku UMKM agar diperbaiki packingnya, olahannya, hingga layak masuk di hotel dan ritel-ritel modern dan semoga tetap survive serta menjadikan kami terus tumbuh hingga go internasional," ungkapnya. Sulaikhan juga menyebut langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendukung keberlanjutan UMKM, sekaligus mempertahankan dan mempromosikan identitas kuliner daerah. Produk khas Sidoarjo ini diharapkan dapat semakin dikenal luas dan menjadi daya tarik wisata kuliner, baik di tingkat nasional maupun internasional. (Dew/en/kominfo)
SelengkapnyaKOMINFO, Sidoarjo – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Plt. Ketua TP.PKK Sidoarjo, Sriatun Subandi terus berkomitmen dalam pengentasan penanganan stunting. Salah satu upaya dengan penyaluran bantuan pangan kepada Keluarga Resiko Stunting (KRS) yang didampingi oleh Dinas Pangan dan Pertanian, Dinas P3AKB dan Kantor Pos Indonesia. Penyaluran dilakukan di 3 Kecamatan dengan total 1.606 KRS, yaitu Kecamatan Tanggulangin, Kecamatan Tulangan dan Kecamatan Krembung, Selasa (9/10).Penyaluran bantuan ini merupakan kolaborasi antara Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan pemerintah daerah, yang juga didukung oleh PT Pos Indonesia. Penyaluran bantuan ini menjadi langkah konkret Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo dalam menyikapi penanganan masalah stunting. Telur dan daging ayam dipilih melalui pertimbangan nilai nutrisi yang tinggi serta dapat divariasikan dalam pola makan keluarga. Nutrisi yang optimal menjadi peranan penting dalam mengatasi tantangan stunting.“Bantuan ini memiliki manfaat untuk mengurangi anak-anak terkena permasalah stunting, selain itu juga nilai nutrisi yang terkandung dalam telur dan daging ayam baik untuk ibu hamil juga, agar ketika melahirkan bayinya sehat, ibunya juga sehat,” tutur Plt. Ketua TP.PKK Sidoarjo, Sriatun Subandi saat sambutan di Kecamatan Krembung.Sriatun Subandi menambahkan bahwa selain bantuan pangan, pemerintah desa juga harus terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait masalah stunting. “Masalah stunting tidak melulu akibat kurangnya bahan pangan, tapi penting juga bahwa masyarakat itu memiliki informasi mengenai stunting. Misalnya kita harus tahu bahwa tidak semua makanan itu bisa memenuhi gizi dan menunjang tumbuh kembang anak. Makanan mungkin tersedia, tapi apakah itu sesuai kebutuhan gizi anak. Itu yang harus kita tahu,” ujarnya.Ana Arumi, salah satu penerima bantuan pangan dari wilayah Kecamatan Krembung mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sidoarjo karena masih peduli terhadap gizi anak-anak dan merasa sangat terbantu untuk mendukung tumbuh kembang anak. “Saya berterima kasih kepada Pemkab Sidoarjo dengan bantuan ini. Bantuan ini akan saya masak sendiri dan tidak akan saya jual. Karena daging dan telur banyak mengandung protein bagus untuk gizi anak saya. Semoga program ini akan berlanjut terus menerus kedepannya,” ujarnya. (Son/en/kominfo)
SelengkapnyaSiapkan Perbaikan Pasar SegeraKOMINFO, Sidoarjo - Pemkab Sidoarjo memberikan Bantuan Sosial (Bansos) kepada para pedagang pasar Krian yang stannya terbakar beberapa waktu lalu. Bantuan berupa uang Rp. 5 juta kepada 297 pemilik stan. Siang tadi bantuan tersebut simbolis diserahkan Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi SH,M.Kn di Pasar Krian, Selasa, (10/9). Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi mengatakan pedagang Pasar Krian yang menjadi korban kebakaran perlu diperhatikan. Ia ingin mereka dapat berdagang kembali. Tidak sampai kehilangan mata pencaharian akibat musibah tersebut. Sebagai permulaan, Pemkab Sidoarjo memberikan bantuan uang sebesar Rp. 5 juta. Uang tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk modal usaha.“Mudah-mudah dengan bantuan pemerintah daerah ini bisa digunakan untuk modal kembali,” ucapnya.H. Subandi juga mengatakan Pemkab Sidoarjo juga akan segera melakukan perbaikan Pasar Krian. Anggarannya sudah disiapkan. Sembari menunggu perbaikan, Pemkab Sidoarjo akan siapkan lapak sementara. Tempatnya disekitar Pasar Krian. Ada sekitar 300 lapak sementara yang akan disiapkan.“Nanti kita akan benahi kembali agar para pedagang di Pasar Krian bisa kembali nyaman berdagang,” ucapnya. Salah satu pedagang korban kebakaran, Bella berharap Pasar Krian bisa segera diperbaiki. Pasalnya ia menggantungkan hidupnya dari berdagang di Pasar Krian tersebut. Saat ini tidak ada yang bisa ia lakukan sejak stan bersama dagangannya ludes terbakar.“Semoga cepat dibangun agar bisa cepat berdagang kembali,” ucapnya.Penjual Gerabah di Pasar Krian sejak tahun 1993 itu masih bersyukur akan perhatian Pemkab Sidoarjo. Bantuan Sembako yang disusul bantuan uang sebesar Rp. 5 juta sangat membantunya. Uang tersebut dapat dipakai sebagai modal usaha untuk berdagang kembali. “Alhamdulillah bisa dipakai modal usaha berdagang kembali,” ujarnya. (git/en/kominfo)
SelengkapnyaPemkab Gandeng Polresta dan Kejari Sidoarjo gelar Bimtek KOMINFO, Sidoarjo - Tak dipungkiri, ada kepala desa di Sidoarjo yang tersandung kasus hukum. Sebagai antisipasi, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sidoarjo menggelar bimbingan teknis bagi kepala desa dan ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Selasa (10/9) di Malang. Plt Kepala Dinas PMD Probo Agus mengatakan sudah lama tidak dilakukan pembinaan aparatur perangkat desa di Sidoarjo. "Sudah sejak 2021 silam," katanya. Sedangkan, baik kepala desa maupun BPD sangat butuh bimtek. "Apalagi ada beberapa aparatur desa yang tersangka kasus hukum sehingga perlu pembinaan sebagai antisipasi," kata Probo. Karena itu, pihaknya mengundang narasumber dari Polresta Sidoarjo, inspektorat Sidoarjo dan juga dari kejaksaan Negeri Sidoarjo."Karena itu dalam bimtek ini ada materi tentang deteksi dini pencegahan korupsi di Desa," kata Probo. Selain itu, agar ada penyegaran wawasan bagi kepala desa dan anggota BPD. Sebab sampai saat ini muncul jumlah ketentuan dan aturan baru yang harus benar-benar dipahami perangkat desa. "Ada ketentuan atau aturan yang mungkin belum dipahami atau dimengerti oleh Kades dan BPD sehingga perlu pendampingan," katanya. Probo mengatakan acara yang dibuka langsung oleh Plt Bupati Sidoarjo Subandi itu digelar bertahap. "Saat ini dari 9 kecamatan dulu, Minggu depan berlanjut 9 kecamatan sisanya. (Mas/en/komifo)
Selengkapnya30.08.2024
27.08.2024
25.07.2024
11.07.2024
27.05.2024
8.05.2024
1.04.2024
28.02.2024
25.01.2024
21.01.2024
18.01.2024
15.01.2024
10.01.2024
9.01.2024
9.01.2024
2.01.2024
22.12.2023
18.12.2023
3.12.2023
24.11.2023
20.11.2023
13.11.2023
9.11.2023
27.10.2023
10.10.2023
3.10.2023
13.09.2023
25.08.2023
22.08.2023
22.08.2023
26.07.2023
24.07.2023
28.06.2023
13.09.2024 - 14.09.2024
13.09.2024 - 20.09.2024
11.09.2024 - 22.09.2024
10.09.2024 - 12.09.2024
10.09.2024 - 11.09.2024
8.09.2024 - 9.09.2024
6.09.2024 - 8.09.2024
5.09.2024 - 6.09.2024
4.09.2024 - 5.09.2024
30.08.2024 - 1.09.2024
29.08.2024 - 1.09.2024
2.09.2024 - 25.09.2024
1.09.2024 - 3.09.2024
26.08.2024 - 28.08.2024
27.08.2024 - 1.09.2024
6.09.2024 - 15.09.2024
23.08.2024 - 24.08.2024
23.08.2024 - 25.08.2024
23.08.2024 - 24.08.2024
26.08.2024 - 1.09.2024
23.08.2024 - 23.08.2024
20.08.2024 - 8.09.2024
14.08.2024 - 16.08.2024
13.08.2024 - 14.08.2024
9.08.2024 - 11.08.2024
12.08.2024 - 21.08.2024
10.08.2024 - 12.08.2024
9.08.2024 - 14.08.2024
7.08.2024 - 9.08.2024
7.08.2024 - 7.08.2024
12.08.2024 - 17.08.2024
1.08.2024 - 4.08.2024
1.08.2024 - 4.08.2024
1.08.2024 - 3.08.2024
1.08.2024 - 18.08.2024
31.07.2024 - 8.08.2024
30.07.2024 - 15.08.2024
30.07.2024 - 21.08.2024
26.07.2024 - 28.07.2024
24.07.2024 - 26.07.2024
29.07.2024 - 29.07.2024
25.07.2024 - 28.07.2024
19.07.2024 - 23.07.2024
18.07.2024 - 21.07.2024
16.07.2024 - 25.07.2024
16.07.2024 - 16.07.2024
28.07.2024 - 1.08.2024
15.07.2024 - 30.07.2024
16.07.2024 - 31.07.2024
17.07.2024 - 1.08.2024
11.07.2024 - 12.07.2024
11.07.2024 - 19.07.2024
10.07.2024 - 31.12.2024
13.07.2024 - 16.07.2024
5.07.2024 - 14.07.2024
1.07.2024 - 28.10.2024
28.06.2024 - 30.06.2024
27.06.2024 - 28.06.2024
24.06.2024 - 25.06.2024
20.06.2024 - 23.06.2024
21.06.2024 - 24.06.2024
21.06.2024 - 23.06.2024
24.06.2024 - 29.06.2024
13.06.2024 - 14.06.2024
12.06.2024 - 18.06.2024
11.08.2024 - 11.08.2024
10.06.2024 - 11.06.2024
6.06.2024 - 8.06.2024
20.03.2024 - 20.03.2024
4.06.2024 - 27.09.2024
3.06.2024 - 7.06.2024
3.06.2024 - 30.06.2024
2.06.2024 - 3.06.2024
3.06.2024 - 14.06.2024
31.05.2024 - 10.06.2024
1.06.2024 - 6.06.2024
29.05.2024 - 30.05.2024
30.05.2024 - 9.06.2024
27.05.2024 - 29.05.2024
17.05.2024 - 19.05.2024
14.05.2024 - 16.05.2024
14.05.2024 - 19.05.2024
13.05.2024 - 15.05.2024
13.05.2024 - 30.06.2024
13.05.2024 - 31.07.2024
7.05.2024 - 8.05.2024
8.05.2024 - 1.12.2024
7.05.2024 - 8.05.2024
3.05.2024 - 1.07.2024
30.04.2024 - 30.04.2024
29.04.2024 - 7.05.2024
29.04.2024 - 30.04.2024
29.04.2024 - 7.05.2024
28.04.2024 - 29.04.2024
27.05.2024 - 29.05.2024
25.04.2024 - 26.04.2024
25.04.2024 - 26.04.2024
16.04.2024 - 15.05.2024
27.04.2024 - 30.04.2024
25.04.2024 - 11.05.2024
22.04.2024 - 5.05.2024
16.04.2024 - 15.05.2024
23.04.2024 - 25.04.2024
14.04.2024 - 14.05.2024
23.04.2024 - 24.04.2024
20.04.2024 - 24.04.2024
14.05.2024 - 15.05.2024
5.04.2024 - 7.04.2024
13.04.2024 - 14.04.2024
23.04.2024 - 24.04.2024
29.04.2024 - 30.04.2024
16.04.2024 - 15.05.2024
27.03.2024 - 28.03.2024
27.03.2024 - 31.03.2024
23.03.2024 - 25.03.2024
24.03.2024 - 26.03.2024
25.03.2024 - 26.03.2024
22.03.2024 - 25.03.2024
21.03.2024 - 31.03.2024
17.03.2024 - 2.04.2024
22.03.2024 - 6.04.2024
19.03.2024 - 21.03.2024
18.03.2024 - 31.03.2024
16.03.2024 - 19.03.2024
18.03.2024 - 21.03.2024
18.03.2024 - 19.03.2024
6.03.2024 - 26.03.2024
7.03.2024 - 8.03.2024
6.03.2024 - 8.03.2024
6.03.2024 - 7.03.2024
6.03.2024 - 6.04.2024
6.03.2024 - 7.03.2024
6.03.2024 - 8.03.2024
5.03.2024 - 7.03.2024
1.02.2024 - 1.02.2024
4.03.2024 - 4.03.2024
4.03.2024 - 8.03.2024
27.02.2024 - 28.02.2024
2.03.2024 - 8.03.2024
29.02.2024 - 1.03.2024
23.02.2024 - 25.02.2024
24.02.2024 - 9.03.2024
23.02.2024 - 27.02.2024
21.02.2024 - 26.02.2024
24.02.2024 - 24.02.2024
29.02.2024 - 4.03.2024
19.02.2024 - 25.02.2024
19.02.2024 - 20.02.2024
20.02.2024 - 20.02.2024
21.02.2024 - 22.02.2024
16.02.2024 - 16.02.2024
12.02.2024 - 8.04.2024
12.02.2024 - 20.02.2024
1.02.2024 - 7.03.2024
5.02.2024 - 7.02.2024
2.02.2024 - 8.02.2024
2.02.2024 - 17.02.2024
1.02.2024 - 24.02.2024
28.01.2024 - 28.01.2024
30.01.2024 - 7.02.2024
26.01.2024 - 26.01.2024
28.01.2024 - 28.01.2024
26.01.2024 - 27.01.2024
24.01.2024 - 24.01.2024
23.01.2024 - 4.02.2024
17.01.2024 - 17.02.2024
18.01.2024 - 31.01.2024
18.01.2024 - 31.01.2024
13.01.2024 - 21.01.2024
20.01.2024 - 21.01.2024
22.01.2024 - 23.01.2024
12.01.2024 - 14.01.2024
11.01.2024 - 25.02.2024
11.01.2024 - 12.01.2024
10.01.2024 - 8.02.2024
5.01.2024 - 7.01.2024
29.12.2023 - 29.01.2024
28.12.2023 - 30.12.2023
22.12.2023 - 31.12.2023
22.12.2023 - 24.12.2023
30.11.2023 - 20.01.2024
11.12.2023 - 12.12.2023
30.11.2023 - 3.12.2023
10.11.2023 - 12.11.2023
8.11.2023 - 10.11.2023
8.11.2023 - 9.11.2023
3.11.2023 - 5.11.2023
9.11.2023 - 10.11.2023
29.10.2023 - 1.11.2023
27.10.2023 - 22.11.2023
23.10.2023 - 5.11.2023
23.10.2023 - 29.11.2023
20.10.2023 - 21.10.2023
17.10.2023 - 29.10.2023
16.10.2023 - 22.10.2023
11.08.2023 - 11.08.2023
16.09.2023 - 17.09.2023
19.06.2023 - 18.07.2023
30.06.2023 - 30.06.2023
1.07.2023 - 2.07.2023
Visitors : 268411