Berita

8 Oct 2025

Pemkab Sidoarjo Mulai Garap Betonisasi Ruas Jalan Kalanganyar-Segorotambak

KOMINFO,Sidoarjo - Rabu (8/10/25) Proyek betonisasi jalan menyasar wilayah ujung Timur Sidoarjo. Saat ini Pemkab Sidoarjo sedang menggarap betonisasi ruas jalan Kalanganyar sampai Segorotambak. Panjangnya mencapai 1.945 meter dengan lebar mencapai 4 meter. Menurut Bupati Sidoarjo H. Subandi proyek betonisasi jalan tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2025. Bupati berharap pengerjaan betonisasi ruas Jalan Kalanganyar-Segorotambak berjalan lancar. Proyek betonisasi jalan yang menghubungkan Kota Surabaya itu diharapkannya juga selesai tepat waktu. “Proyek betonisasi ruas Jalan Kalanganyar-Segorotambak ini menjawab aspirasi masyarakat yang selama ini mengeluhkan kondisi jalan yang kerap rusak,” kata Bupati Subandi Dikatakannya pekerjaan betonisasi ruas Jalan Kalanganyar-Segorotambak sudah berjalan empat Minggu. Pengerjaannya saat ini memasuki tahap pemasangan dinding penahan tanah dan pemasangan saluran air atau U-Ditch. Dikatakannya sampai saat ini progres pengerjaannya mencapai 8,12%. Angka itu melebihi target yang ditetapkan di  empat Minggu pengerjaannya sebesar 1,56%. “Inshaalloh Minggu depan atau dalam Minggu ini akan mulai dilakukan pengecoran jalan dengan target 100 meter setiap harinya,” ucapnya.Bupati Subandi berharap betonisasi ruas Jalan Kalanganyar-Segorotambak akan meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan. Selain itu memperlancar aktivitas ekonomi masyarakat kawasan Timur Sidoarjo yang berbatasan langsung dengan Surabaya. Untuk itu ia mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Sidoarjo agar pengerjaannya berjalan lancar dan selesai tepat waktu.“Mari kita jaga bersama lingkungan sekitar proyek ini karena pembangunan ini adalah untuk kita semua, untuk Sidoarjo yang semakin maju, nyaman, dan sejahtera sesuai dengan harapan kita Bersama,” ujarnya.Apid pelaksana proyek betonisasi ruas Jalan Kalanganyar-Segorotambak mengatakan dalam Minggu ini akan dilakukan pengerjaan pengecoran lapisan dasar. Setelah itu akan dilakukan pembetonan jalan dengan tebal 20 cm. Bupati berharap pengerjaannya berjalan lancar sesuai kontrak selesai pengerjaannya tanggal 21 Desember 2025. Pengerjaannya sendiri juga akan dipercepatnya.“Kendala pengerjaannya selama ini tidak ada, hanya saja lalu lintas yang cukup padat karena ini salah satu akses jalan utama menuju Surabaya,” ucapnya. Sementara itu Uripan warga sekitar mengaku gembira terhadap proyek betonisasi ruas jalan Kalanganyar-Segorotambak tersebut. Sebelumnya dikeluhkannya bahwa kondisi jalan tersebut kerap membawa korban kecelakaan. Jalan yang bergelombang dan becek saat hujan menyebabkan banyak pengendara terjatuh.“Sebagai warga sangat berterima kasihlah, jalan sudah tidak bergelombang lagi, jalan menjadi mulus, jalan menjadi enak untuk warga beraktivitas,”ucapnya.(Git/mas).

Selengkapnya
7 Oct 2025

Wabup Sidoarjo dan Kajati Jatim Beri Dukungan Moril Korban Musibah Ponpes Al Khoziny di RSUD R.T. Notopuro

KOMINFO, Sidoarjo - Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, bersama Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur, Dr. Kuntadi, S.H., M.H., serta Sekretaris Daerah Sidoarjo  menunjukkan kepedulian mendalam dengan mengunjungi para korban musibah dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny. Para korban saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R.T. Notopuro, Sidoarjo, pada Selasa (7/10/2025).Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan moril, motivasi, dan semangat secara langsung kepada para santri yang selamat dari insiden tersebut. Wabup Mimik Idayana dan Kajati Jatim Kuntadi mendatangi satu per satu tempat tidur pasien, menyapa, dan memberikan kata-kata penguatan agar para korban tetap tegar dan fokus pada pemulihan."Kami hadir di sini untuk memastikan ananda semua mendapatkan perawatan terbaik dan untuk memberikan semangat. Jangan patah semangat, tetap kuat, dan insya Allah segera pulih kembali. Seluruh masyarakat Sidoarjo mendoakan kesembuhan kalian," ujar Wabup Mimik Idayana saat berdialog dengan salah satu korban.Selain memberikan motivasi kepada korban yang sedang dirawat, Wabup Hj. Mimik Idayana juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga besar para korban. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan berat ini."Untuk seluruh keluarga korban, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan pribadi turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga senantiasa diberikan ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini," tutupnya dengan nada prihatin.Senada dengan Wabup, Kajati Jatim Dr. Kuntadi juga menyampaikan rasa prihatinnya. Menurutnya, kehadiran mereka merupakan wujud sinergi antara pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dalam memberikan perhatian kepada masyarakat yang tertimpa musibah."Musibah ini adalah duka kita bersama. Semoga ananda semua lekas sehat, baik fisik maupun mental, dan dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala. Kami di sini untuk memberikan dukungan penuh," ungkap Dr. Kuntadi.Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi suntikan semangat bagi para korban untuk segera pulih, sekaligus menjadi penegasan bahwa pemerintah hadir dan peduli terhadap warganya yang membutuhkan. (Son)

Selengkapnya
7 Oct 2025

Jalankan Perintah Presiden, Bupati Subandi Siap Dampingi Semua Pondok Pesantren di Sidoarjo

KOMINFO, Sidoarjo – Bupati Sidoarjo H Subandi menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras membantu penanganan bencana tersebut.Sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo siap mendampingi pondok-pondok pesantren dalam melakukan evaluasi terhadap bangunan yang digunakan untuk kegiatan belajar, ibadah, maupun hunian para santri.“Pertama-tama, atas nama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khoziny. Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan,” ungkap Bupati Subandi, Selasa (7/10/2025).Selama proses penanganan musibah, Bupati Subandi terus mendampingi dan memantau langsung pelaksanaan evakuasi bangunan musala Ponpes Al-Khoziny. Sejak hari pertama, Senin (29/9/2025) hingga hari Selasa (7/10/2025), ia berusaha hadir di lokasi hampir setiap waktu — pagi, siang, sore, bahkan hingga tengah malam. Proses evakuasi yang berjalan tanpa henti 24 jam membuat dirinya ingin memastikan seluruh tim bekerja dengan baik dan kebutuhan para korban terpenuhi.Pemkab Sidoarjo pun berupaya memberikan pelayanan terbaik. Mulai dari layanan kesehatan, dukungan bagi orang tua santri, penyediaan crisis center, bantuan bagi para relawan, hingga layanan informasi bagi insan media. Semua unsur bekerja bahu-membahu, bergandengan tangan dalam upaya penanganan musibah besar ini.Bupati Subandi juga menjalin koordinasi intensif dengan berbagai pihak. Mulai dari Polresta Sidoarjo, Dandim Sidoarjo, hingga seluruh anggota Forkopimda Sidoarjo. Sinergi juga terjalin baik antara Pemkab Sidoarjo, Pemprov Jawa Timur, Polda Jatim, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, BPBD, dan para relawan dari berbagai lembaga.“Saya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh pihak yang telah bekerja cepat, sigap, dan penuh kepedulian dalam proses evakuasi serta penanganan musibah ini. Terima kasih kepada TNI, Polri, Basarnas, BNPB, BPBD, Dinas Kesehatan, para relawan, pengasuh dan santri, masyarakat sekitar, serta rekan-rekan media yang terus menyampaikan informasi secara akurat dan menenangkan publik,” ucapnya.Menurut Bupati Subandi, peristiwa ini menjadi pengingat sekaligus pembelajaran berharga bagi semua pihak. Tak ada satu pun yang menginginkan musibah terjadi. Namun, dari kejadian ini, semua diingatkan kembali akan pentingnya kewaspadaan, kebersamaan, dan kesiapan menjaga keselamatan — terutama di lingkungan pesantren yang menjadi rumah bagi ribuan santri dalam menimba ilmu dan memperdalam iman.Ia menegaskan kembali, Pemkab Sidoarjo akan mematuhi dan melaksanakan arahan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah daerah siap mendampingi pondok pesantren dalam melakukan evaluasi bangunan tempat belajar, beribadah, dan hunian santri.“Langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama agar lingkungan pendidikan di Sidoarjo semakin aman, nyaman, dan layak sebagai tempat tumbuhnya generasi penerus bangsa,” tegasnya.Di tengah suasana duka ini, Bupati Subandi mengajak semua pihak untuk tidak saling menyalahkan. Menurutnya, saat-saat seperti inilah seluruh warga Sidoarjo diuji untuk tetap saling menguatkan, mendukung, dan menolong satu sama lain.“Jika ada satu yang kesusahan, maka seluruhnya ikut merasakan. Dan ketika satu bangkit, maka kita semua ikut berdiri bersama,” tuturnya penuh haru.Bupati Subandi juga kembali menandaskan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada seluruh tim yang telah bekerja tanpa kenal lelah — mulai dari proses evakuasi, penanganan korban, hingga pemulihan pascabencana.“Terima kasih pula kepada para sahabat media yang telah menjaga keakuratan informasi dan membantu menciptakan ketenangan di tengah masyarakat,” ujarnya.Di akhir pernyataannya, Bupati Subandi berharap dan berdoa semoga Allah SWT selalu melindungi semua pihak, menguatkan para korban, serta menjadikan peristiwa ini sebagai hikmah untuk memperkuat persaudaraan dan solidaritas di Kabupaten Sidoarjo yang kita cintai bersama. (hms).

Selengkapnya
7 Oct 2025

Seluruh Korban Reruntuhan Gedung Ponpes Al Khoziny Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup

KOMINFOSidoarjo - Operasi pencarian dan evakuasi korban reruntuhan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo resmi dinyatakan selesai. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen Budi Irawan memastikan seluruh korban telah ditemukan setelah sembilan hari proses pencarian tanpa henti. “Alhamdulillah, kita telah temukan seluruh jenazah. Diperkirakan sebelumnya ada 63 korban tertimbun reruntuhan. Saat ini lokasi sudah rata dengan tanah dan sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah di sana,” ujarnya dalam konferensi pers di Posko Utama, Selasa (7/10).Dari hasil pendataan, tercatat 61 jenazah utuh dan tujuh bagian tubuh (body part). Namun, kepastian identitas korban masih menunggu hasil identifikasi dari tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. “Kami yakin tujuh body part tersebut merupakan bagian dari korban yang sama. Nanti hasil akhir akan disampaikan oleh DVI,” ujar Budi Irawan.Sementara itu, Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo melaporkan bahwa hingga hari kesembilan operasi, total telah terkumpul 67 kantong jenazah, termasuk delapan body part. “Total korban terevakuasi sebanyak 171 orang, terdiri dari 67 meninggal dunia termasuk delapan body part dan 104 orang selamat,” katanya.Menanggapi adanya perbedaan angka di lapangan, Budi Irawan menegaskan bahwa hal itu hanya disebabkan oleh perbedaan metode penghitungan antara BNPB dan Basarnas. “Basarnas menghitung berdasarkan jumlah kantong jenazah, sedangkan kami di BNPB menghitung korban utuh maupun bagian tubuh terpisah. Jadi tidak ada perbedaan data,” tegasnya.Tim DVI Polda Jawa Timur, melalui Kompol Naf’an, menyampaikan bahwa proses identifikasi masih berlangsung selama 24 jam secara bergiliran. Hingga Selasa pagi, 17 korban telah berhasil diidentifikasi, dengan 51 sampel DNA korban dan 58 data pembanding keluarga yang sudah terkumpul.BNPB mengonfirmasi bahwa fase pertama operasi di lokasi kejadian resmi ditutup setelah dipastikan tidak ada lagi korban tambahan. Penanganan selanjutnya akan memasuki masa transisi, diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, dengan BNPB tetap memberikan pendampingan.Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menegaskan komitmen Pemprov dan Pemkab Sidoarjo dalam mendampingi pemulihan pascakejadian. Ia menyebut Gubernur Jawa Timur terus memantau perkembangan di lapangan dan RS Bhayangkara, serta mengerahkan OPD teknis untuk membantu proses penanganan korban dan identifikasi DVI.Di akhir konferensi pers, Budi Irawan menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur SAR, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan Prof. Muji dari ITS yang turut berperan dalam proses evakuasi. “Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak. Anda tidak sendiri, kami akan terus mendampingi hingga seluruh kegiatan selesai,” tuturnya. (Mar)

Selengkapnya
6 Oct 2025

Tim SAR Lanjutkan Pencarian Sampai Tidak Ada Korban Ditemukan

KOMINFO,Sidoarjo- Pencarian korban runtuhnya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny Buduran terus berlanjut. Senin (6/10), memasuki hari ke delapan tim SAR gabungan mengevakuasi para korban. Tercatat korban mencapai 170 orang sejak musibah itu terjadi pada Senin 29 September kemarin. Basarnas merinci jumlah korban selamat 104 orang, meninggal dunia 66 orang. Dihari kedelapan pukul 23.00, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 13 korban dalam keadaan meninggal dunia. Korban ke 13 ditemukan pukul 21.03 Wib. Senin sore, (6/10),  Kepala Basarnas Marsda Mohammad Syafii melihat langsung proses pencarian korban yang sedang berlangsung. Ia mengatakan pencarian akan terus berlangsung selama 24 jam. Pencarian tidak akan berhenti sampai tidak ada lagi korban yang ditemukan. Ia akan menyatakan operasi itu selesai jika lokasi kejadian sudah benar-benar bersih. Ia sendiri tidak bisa memastikan kapan operasi itu selesai. Ia katakan operasi bisa selesai malam hari ini namun juga bisa besok pagi atau besok siang. "Kalau benar-benar lokasi itu sudah bisa kita clearkan, saat itu kita dari Badan Nasional sudah bisa mendekler (mengumumkan) bahwa operasi yang dilakukan oleh Badan SAR Nasional bisa dinyatakan selesai," ucapnya. Ia juga katakan proses evakuasi akan tetap dilakukan dengan kehati-hatian. Alat berat akan digunakan penuh dengan perhitungan untuk mencacah reruntuhan. Pasalnya bangunan beton yang runtuh masih menyambung dengan bangunan lainnya. "Material reruntuhan ini masih terkoneksi dengan bangunan disebelah, masih membutuhkan cuting terhadap struktur reruntuhan ini,"ujarnya. Marsda Mohammad Syafii mengatakan operasi musibah runtuhnya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny menjadi operasi khusus. Semua instansi terlibat didalamnya. Instansinya sendiri sudah mengumumkan bahwa operasi kali ini akan diperpanjang. Secara aturan perpanjangan bisa dilakukan per tiga hari. Namun jika korban sudah tidak ditemukan maka operasi yang dilakukan Basarnas akan dihentikan. Ia katakan operasi bisa saja berlanjut oleh instansi lainnya seperti BNPB maupun Kementerian Sosial. "Sebenarnya kita memiliki ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan SAR Nasional bahwa operasi normal dilaksanakan selama tujuh hari, itu kalau dilaksanakan secara mandiri, tapi operasi yang kita laksanakan ini sudah menjadi operasi khusus,"ucapnya. (Git)

Selengkapnya
6 Oct 2025

Hari ke-8 Evakuasi Ponpes Al Khoziny, Pemkab dan BNPB Pastikan Penanganan Rampung Besok

KOMINFO, Sidoarjo – Memasuki hari ke-8 proses evakuasi reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, upaya pencarian korban terus dilakukan tanpa henti oleh tim gabungan. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkomitmen untuk menuntaskan seluruh proses penanganan darurat dalam waktu dekat.Bupati Sidoarjo, Subandi menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus memantau perkembangan di lapangan dan menargetkan seluruh proses evakuasi dapat selesai besok."Kami bersama seluruh unsur TNI, Polri, BPBD, dan relawan sudah bekerja maksimal sejak hari pertama. Targetnya, evakuasi dapat diselesaikan besok,” ujar Subandi, Senin (6/10/2025).Subandi menambahkan, Pemkab Sidoarjo juga memastikan seluruh kebutuhan logistik dan dukungan kesehatan bagi petugas serta keluarga korban tetap terpenuhi. Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh personel yang terus bertugas 24 jam di lokasi kejadian.Sementara itu, Deputi Penanganan Bencana Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menegaskan bahwa hari ini menjadi momentum penting dalam penyelesaian tahap akhir evakuasi.“Hari ini kami targetkan seluruh proses evakuasi rampung. Seluruh tim gabungan dikerahkan penuh dengan dukungan alat berat, serta pendataan dari pihak pesantren untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal,” ungkapnya.Menurutnya, sinergi antara BNPB, BPBD, dan pemerintah daerah menjadi kunci utama dalam menjaga kecepatan dan ketepatan penanganan di lapangan. BNPB juga telah menyiapkan langkah-langkah lanjutan untuk mendukung pemulihan pascabencana di kawasan tersebut."Saat ini sudah 75 persen proses evakuasi terselesaikan, sehingga tinggal 25 persen lagi akan selesai," jelasnya. Dari data BNPB hingga Senin sore (6/10/2025), jumlah korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 167 korban, dengan rincian 104 orang selamat, dan 63 orang meninggal dunia. (Dew/mas).

Selengkapnya
5 Oct 2025

Bupati Terus Pantau Pencarian Korban Runtuhnya Bangunan Mushola Ponpes Al Khoziny

KOMINFO,Sidoarjo- Proses pencarian korban runtuhnya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny terus dikebut. Tiga alat berat dikerahkan 24 jam. Satu alat berat penghancur beton atau breaker excavator dan dua excavator dikerahkan memindahkan puing-puing beton bangunan. Dihari ketujuh Minggu pukul 00.00 dini hari, tim SAR sudah berhasil menemukan 28 korban dalam keadaan meninggal dunia. Namun satu korban ditemukan hanya bagian anggota tubuh saja. Sementara itu dihari ke enam atau Sabtu kemarin, (4/10), sebanyak 12 korban ditemukan dalam keadaan meninggal. Korban ke 12 ditemukan pukul 23.29 Wib. Proses pencarian terus dipantau Bupati Sidoarjo H. Subandi. Ia datang langsung melihat alat-alat berat itu bekerja menemukan santri yang tertimbun runtuhan bangunan mushola yang baru saja selesai di cor. Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Christian Tobing dan Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Czi Shobirin Setio Utomo juga turut bersama bupati untuk memastikan evakuasi korban berjalan lancar. Bupati H. Subandi berharap evakuasi berjalan lancar. Selain itu ia berharap korbannya tidak sebanyak data korban yang kemarin mencapai 59 orang. "Mudah-mudahan yang data kemarin 59  orang itu tidak sebanyak itu,"harapnya. Sementara itu sampai Minggu dini hari ini tim SAR sudah menemukan 130 korban. Rinciannya korban selamat sebanyak 104 orang dan korban yang meninggal dunia sebanyak 26 orang. Dari total korban meninggal dunia tersebut sebanyak 21 orang belum teridentifikasi. (Git/mas)

Selengkapnya
4 Oct 2025

BNPB: 40% Material Reruntuhan Sudah Dievakuasi, Fokus pada Titik-Titik Potensial Korban

KOMINFO,Sidoarjo- Hari ini Sabtu 04/10/2025 di Posko Tanggap Darurat, Kepala BNBP Letjend TNI Suhariyanto serta Deputi III Penanganan Darurat BNPB Mayjend TNI Budi Irawan laksamana pertama Bramantyo, Kapolres Sidoarjo, Dandim 0816 Sidoarjo, Asisten Adm Perekonomian Pembangunan Mahmud,  serta beberapa unsur terkait melaksanakan jumpa pers dalam Rapat Koordinasi rutin harian untuk mengevaluasi pada setiap kekurangan dan kelemahan operasi penyelamatan dan evakuasi dan penanganan secara sekeluruhan terjadinya bencana yang menimpa Pondok Pesantren  Al Khoziny di Sidoarjo. Suhariyanto menyampaikan memasuki hari ke 6 sampai pada tadi malam 03/10 telah ditemukan 6 jenazah sehingga jika ditotal dengan kemarin ada 9 jenazah dengan kondisi belum bisa diidentifikasi karena masih dalam proses oleh DVI yang memerlukan waktu beberapa hari karena untuk mengidentifikasi diperlukan beberapa metode.Ada beberapa kesulitan dalam mengidentifikasi korban karena korban yang sebagian besar anak-anak yang belum mempunyai KTP sehingga masih belum punya rekam sidik jari, sehingga salah satu cara yang paling efektiv dengan tes DNA.Ketika alat berat masuk ke lokasi Janazah sudah 3 hari berada dalam reruntuhan sehingga bisa diketahui tanda-tanda pengenalan secara visual itu sudah bnyak berubah sehingga identifikasi tidak bisa dilakukan secara cepat sehingga perhari ini yang masih di cari berdasarkan data-data yang sudah ada yang dinyatakan hilang masih 49 orang."Setelah Korban terakhir yang ditemukan semalam kami akan fokus kepada pembersihan secara masif alat berat masuk ke titik yang runtuh sehingga mudah-mudahan perhari ini bisa ditemukan lebih banyak lagi yang mana tim pencarian pertolongan gabungan ini sudah mengidentifikasi titik-titik mana yang memungkinkan ada korban",katanyaKepada keluarga sudah dijelaskan langkah-langkah oleh tim dan telah menyetujui proses evakuasi, namun kadang ada saja yang mungkin masyarakat atau keluarga jauh yang merasa bahwa proses evakuasi terlalu lambat dan hal ini sudah kami antisipasi serta dijelaskan secara rinci proses evakuasi, identifikasi oleh DVI dan inavis yang butuh waktu dan kemudian alat berat yang masuk secara masif dengan cepat semua sudah dilakukan. Ia pun menambahkan jika dalam rapat koordinasi ini juga telah ditemukan solusi ketika jenazah ditemukan tidak dibawa langsung pada keluarga namun dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi, sehingga keberadaan keluarga hanya menyaksikan proses pencarian saja sekarang sudah diputuskan mengumpulkan keluarga untuk menunggu di RS Bhayangkara yang disiapkan tempat yang lebih representatif dengan logistik yang memadahi sehingga ditengah-tengah bencana mereka akan lebih tenang dengan fasilitas lebih mewadahi dalam menjalani hari-hari ketika menunggu proses identifikasi anggota keluarga yang masih dalam proses. "Secara umum semua bisa berjalan dengan kekurangan dan kelemahan namun akan terus dilakukan evaluasi kiat tingkatkan Doa seluruh masyarakat agar cepat selesai, mohon dukungannya jangan kami disibukkan dengan hal-hal diluar pencarian pertolonhan yang menjadi prioritas dengan tindakan-tindakan yang kurang percaya dengan aparat mengambil sendiri karena hal ini akan mengganggu proses penvarian dan pertolongan yang dilakukan dengan semaksimal mungkin," ucapnyaUntuk jumlah korban baru bisa dikatakan apabila sudah selesai proses pencarian korban,  dimana pada saat ini ada 167 korban untuk korban yang telah ditemukan ada 118, dengan jumlah 103 selamat tambah 2 orang korban selamat namun belum teridentifikasi keberadaannya. Sedangkan untuk korban meninggal ada 67 korban,  14 korban sudah ditemukan, 5 orang sudah terindentifikasi sedangkan 9 jenazah  ditemukan masih dalam proses identifikasi oleh tim DVI dan yang masih dalam proses pencarian ada 49 korban."Proges pengangkutan material sampai pada hari ini sudah 40% dan proses harus tetap dilakukan dengan hati-hati karena disitu ada jasad yang harus diambil,"pungkasnya.(yu/mas)

Selengkapnya
3 Oct 2025

Cari Korban di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Bupati Sidoarjo: Alhamdulillah, Proses Evakuasi Membuahkan Hasil

KOMINFO, Sidoarjo – Bupati Sidoarjo H.Subandi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur serta Polresta Sidoarjo dan jajaran terkait terus melakukan upaya evakuasi pasca runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al  Khoziny. Proses evakuasi melibatkan personel gabungan dengan alat berat, ditargetkan berlangsung efektif dalam waktu 1x24 jam.​Dalam keterangan di lokasi, Bupati H.Subandi menyampaikan bahwa proses evakuasi menunjukkan kemajuan yang signifikan. "Alhamdulillah, proses evakuasi perlahan mulai membuahkan hasil. Beberapa korban telah berhasil kita evakuasi oleh tim gabungan di lapangan," ujar Bupati Subandi.Meskipun evakuasi masih berlanjut untuk menemukan korban lainnya, Bupati Subandi juga menyampaikan pesan duka mendalam bagi pihak keluarga yang terdampak. "Kepada seluruh keluarga yang tertimpa musibah ini, kami berharap dan berdoa semoga diberikan ketabahan, kekuatan, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan berat ini," tutupnya.Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si menyampaikan, fokus utama saat ini adalah menemukan jenazah yang masih tertimbun reruntuhan. Dari pendataan, Jumat (3/10) pukul 23.00 WIB, sebanyak 58 orang yang berada di lokasi pondok pesantren, terdiri dari santri maupun pekerja bangunan, tim telah mengevakuasi 13 orang meninggal dunia (MD), sementara 50 orang masih dalam proses pencarian di bawah reruntuhan.“Proses evakuasi kami lakukan dengan hati-hati. Saat pemindahan puing-puing dan bangunan, harus ekstra waspada agar tidak menimbulkan dampak pada gedung lainnya. Penanganan ini juga melibatkan tenaga ahli, termasuk dari ITS, sehingga setiap langkah terukur,” ujarnya saat tinjau lokasi pada Jumat (3/10/2025).Pemkab Sidoarjo bersama aparat juga telah menyiapkan posko lengkap dengan data korban untuk mempercepat proses penanganan darurat. Saat ini operasi berada dalam fase golden time, di mana kecepatan dan kehati-hatian sangat menentukan penyelamatan.“Prioritas kami adalah misi kemanusiaan, yaitu menemukan dan mengevakuasi korban terlebih dahulu. Pendataan terus dilakukan agar tidak ada yang terlewat,” tambahnya. Dukungan juga datang dari berbagai pihak. Yaitu, empat organisasi, terdiri dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), Bakti Persatuan, Surabaya Peduli Bangsa (SPB), dan Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) Jawa Timur turut menyalurkan bantuan senilai Rp200 juta. Pemkab Sidoarjo menyampaikan terima kasih atas sinergi semua pihak—baik aparat, relawan, maupun masyarakat—yang bergerak bersama dalam penanganan darurat ini. Pemerintah juga terus mendampingi keluarga korban serta memastikan proses evakuasi berjalan cepat, tepat, dan selamat. (Din/Son)

Selengkapnya
2 Oct 2025

Wagub Jatim dan Wabup Sidoarjo Tenangkan Wali Santri Korban Reruntuhan Bangunan Mushola Ponpes Al Khoziny

KOMINFO,Sidoarjo- Tim SAR gabungan akhirnya menggunakan alat berat dalam proses evakuasi korban runtuhnya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny Buduran, Kamis, (2/10). Langkah itu diambil setelah para wali santri sepakat proses evakuasi dilanjutkan menggunakan alat berat dihari keempat pencarian. Meski begitu beberapa wali santri sangat bersedih. Kesedihan itu juga dirasakan Wakil Bupati Sidoarjo H. Mimik Idayana. Kamis siang tadi, Wabup  H. Mimik Idayana mendatangi tempat wali santri yang menunggu anaknya ditemukan dari balik reruntuhan mushola. Kebetulan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak juga datang ditempat tersebut. Berdua mereka menemui satu-persatu orang tua santri yang menjadi korban. Mereka menenangkan orang tua santri agar bersabar dan ikhlas atas musibah tersebut. “Tadi kita tenangkan kedua orang tua korban ini, karena mereka pasti syok atas musibah ini, dan mereka sudah ikhlas, intinya mereka meminta anaknya segera dievakuasi,”ucapnya.Wabup  H. Mimik Idayana juga berpesan kepada orang tua santri untuk bertawakal atas musibah tersebut. Menurutnya musibah yang terjadi hari merupakan takdir dari Allah SWT. Oleh karenanya harus ikhlas menerimanya meski sangatlah berat. Namun ia tetap berdoa agar santri dapat ditemukan dengan kondisi selamat.“Untuk orang tua yang mengalami musibah ini untuk lebih iklhas, tawakal lagi kepada Allah karena semua ini takdir Allah dan kita sama-sama berdoa agar semua ini tidak terjadi lagi,”ucapnya.Wabup juga mengatakan Pemkab Sidoarjo akan memberikan pendampingan psikologis kepada korban dan orang tua korban. Pendampingan tersebut diperlukan untuk membantu mereka secara mental mengatasi musibah yang sedang dialaminya.“Kita sudah menyiapkan pendampingan psikologis bagi korban yang ada dirumah sakit maupun orang tua korban yang masih menunggu anaknya ditemukan,”ucapnya. (Git)

Selengkapnya

Pengumuman

Agenda / Kegiatan

Visitors : 827826