KOMINFO, Sidoarjo - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, TP.PKK Kabupaten Sidoarjo menggelar Pengajian Rutin yang digelar di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (4/6). Pengurus TP PKK Kabupaten Sidoarjo mengundang Ustadz Dr. H. Achmad Muzakki sebagai penceramah. Lebih kurang 400 jama`ah mengikuti kegiatan tersebut. Jamaah ini dari unsur Pengurus TP.PKK Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan, serta pengurus organisasi. Pengajian tersebut mengambil tema "Semangat Idul Adha dapat meningkatkan kebersamaan dan keberagaman yang indah".Plt. Ketua TP.PKK Kabupaten Sidoarjo memaknai tema tersebut, bahwa TPP. PKK mempunyai peran dan fungsi dalam menggalang kebersamaan dan keberagaman agar kehidupan dalam keluarga menjadi indah. Kebersamaan dan keberagaman adalah keniscayaan yang tidak bisa ditawar lagi. peran dan fungsi agama secara substansial harus ditingkatkan apalagi menjelang hari raya Idul Adha."Untuk mewujudkan kebersamaan di tengah keberagaman dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara terdapat dua perspektif besar petunjuk dari Al-qur`an. Pertama, prinsin As-syu`ub yaitu menerima eksistensi dam perbedaan sebagai anugrah dari Allah SWT. Kedua memperkuat sendi-sendi kekuatan iman atau akidah secara menyeluruh untuk mewarnai kehidupan bersama dalam keberagaman," katanya.Menurut Sriatun, menerima perbedaan sebagai eksistensi kehidupan, karena perbedaan merupakan ciptaan Allah dan semua ciptaan Allah adalah anugerah terindah. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan ini menjadi indah dengan perbedaan dan menjadi nyaman dengan kebersamaan. Selain itu kita mesti memperkuat sendi-sendi kekuatan iman atau aqidah."Mari kita bersama sama bergandengan tangan, bersinergi untuk menjalin kerja sama agar PKK di Kabupaten Sidoarjo lebih baik dan lebih manfaat. Mengenai program-program yang belum terlaksana akan segera kita realisasikan", pintanya.Pada kesempatan ini pula Plt. Ketua TP. PKK juga membagikan santunan kepada anak yatim berupa paket sembako dan uang saku. (yu/en/kominfo)
SelengkapnyaKOMINFO, Sidoarjo – Salah satu atap ruang kelas Sekolah TK Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Desa Wonoplintahan, Kecamatan Prambon ambruk, pada pertengahan bulan Maret 2024. Namun demikian proses belajar mengajar tetap dilakukan meski dialihkan ke tempat lain. Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi dengan didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tirto Adi, Basnaz, Camat Prambon dan Kepala Desa Wonoplintahan langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) Selasa (4/6) di sekolah tersebut. Gedung TK tersebut memiliki 3 ruang kelas, terdapat 1 ruang kelas yang sudah tidak bisa digunakan. Atap dan kayu penyangga genteng sudah ambruk dan tidak bisa untuk kegiatan belajar mengajar. Sedangkan 2 ruang kelas kondisinya juga cukup memprihatinkan karena kayu penyangga plafon sudah banyak yang telah dimakan rayap.“Kondisi bangunan sekolah memprihatinkan, kayu - kayunya banyak yang keropos. Kita akan membantu melalui anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga). Kami sudah berkordinasi dengan, Kepala Dinas Pendidikan untuk segera merenovasi sekolah tersebut. Diupayangan secepatnya diperbaiki agar proses belajar mengajar tidak terganggu,” pintanya.Ia meminta agar perbaikan bangunan difokuskan pada struktur bahan material. Bangunan yang berdiri sejak tahun 1980an semula masih memakai kayu di bagian atap, nanti diganti dengan bahan galvalum dengan ketahanan lebih baik dan tidak mudah keropos. “Anggaran yang akan disiapkan untuk perbaikan ini kurang lebihnya menurut rencana Rp. 130 juta. Semua rangka kayu diganti dengan galvalum dan genteng yang lama akan diganti semua dengan yang baru agar lebih awet,” ucapnya.Selama bangunan masih tahap perbaikan, kegiatan belajar mengajar dipindahkan sementara di halaman rumah Suyarno, tidak jauh dari sekolah. Suyarno merupakan anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo dari partai PDI Perjuangan, memberikan fasilitas halaman rumahnya untuk kegiatan belajar mengajar TK Dharma Wanita Persatuan Wonoplintahan.(Son/en/kominfo)
SelengkapnyaKOMINFO, Sidoarjo – Salah satu atap ruang kelas Sekolah TK Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Desa Wonoplintahan, Kecamatan Prambon ambruk, pada pertengahan bulan Maret 2024. Namun demikian proses belajar mengajar tetap dilakukan meski dialihkan ke tempat lain. Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi dengan didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tirto Adi, Basnaz, Camat Prambon dan Kepala Desa Wonoplintahan langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) Selasa (4/6) di sekolah tersebut. Gedung TK tersebut memiliki 3 ruang kelas, terdapat 1 ruang kelas yang sudah tidak bisa digunakan. Atap dan kayu penyangga genteng sudah ambruk dan tidak bisa untuk kegiatan belajar mengajar. Sedangkan 2 ruang kelas kondisinya juga cukup memprihatinkan karena kayu penyangga plafon sudah banyak yang telah dimakan rayap.“Kondisi bangunan sekolah memprihatinkan, kayu - kayunya banyak yang keropos. Kita akan membantu melalui anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga). Kami sudah berkordinasi dengan, Kepala Dinas Pendidikan untuk segera merenovasi sekolah tersebut. Diupayankan secepatnya diperbaiki agar proses belajar mengajar tidak terganggu,” pintanya.Ia meminta agar perbaikan bangunan difokuskan pada struktur bahan material. Bangunan yang berdiri sejak tahun 1980an semula masih memakai kayu di bagian atap, nanti diganti dengan bahan galvalum dengan ketahanan lebih baik dan tidak mudah keropos. “Anggaran yang akan disiapkan untuk perbaikan ini kurang lebihnya menurut rencana Rp. 130 juta. Semua rangka kayu diganti dengan galvalum dan genteng yang lama akan diganti semua dengan yang baru agar lebih awet,” ucapnya.Selama bangunan masih tahap perbaikan, kegiatan belajar mengajar dipindahkan sementara di halaman rumah Suyarno, tidak jauh dari sekolah. Suyarno merupakan anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo dari partai PDI Perjuangan, memberikan fasilitas halaman rumahnya untuk kegiatan belajar mengajar TK Dharma Wanita Persatuan Wonoplintahan.(Son/en/kominfo)
SelengkapnyaKOMINFO, Sidoarjo – Penyaluran bantuan pangan tahap V, dari pemerintah pusat masih terus dilaksanakan. Bantuan pangan ini direncanakan hingga Desember mendatang. Bantuan yang tersalurkan kali ini, adalah bantuan untuk bulan Mei. Penyalurannya sempat tertunda. Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi dari mulai bantuan tahap V digulirkan, terus mengawal pendistribusiannya. Jangan sampai ada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang harusnya mendapatkan bantuan malah tidak dapat. Kali ini, Senin (3/6) dengan didampingi Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo turun langsung di desa – desa di Kecamatan Buduran.“Untuk menunaikan program bantuan pangan ini Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sudah menyiapkan 92 ribu ton beras yang siap dibagikan ke masyarakat Sidoarjo. Bantuan ini selain untuk menjaga inflasi juga sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.Menurutnya, bantuan tahap V ini, selain membawa manfaat untuk masyarakat, juga untuk menstabilkan harga bahan pokok, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha. “Saat ini masyarakat Sidoarjo juga telah mendapat bantuan pangan. Namun saya ingatkan juga bagi warga untuk kepesertaan BPJS sebagai Jaminan Kesehatan. Bagi yang kurang mampu segera lapor ke pemerintah desa setempat ajukan SKTM untuk aktivasi BPJS,” anjurnya. Untuk Kecamatan Buduran KPM yang menerima bantuan pangan beras kemasan 10 Kg sebayak 1.269. Desa yang dimonitor langsung oleh pimpinan daerah yakni di Desa Pagerwojo, Desa Entalsewu, Desa Dukuhtengah, dan Desa Sawohan. (Af/en/kominfo)
SelengkapnyaKOMINFO, Sidoarjo – Setelah pagi tadi melepas 2 kloter cjh asal sidoarjo, senin malam (3/6) Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi kembali melepas keberangkatan 2 kloter lagi, di Pendopo Delta Wibawa. Untuk hari ini rombongan pemberangkatan rombongan pemberangkatan CJH asal sidoarjo paling besar. “Total ada 732 CJH berangkat malam hari ini. Mereka terbagi dalam 2 kloter yakni kloter 85 dan 86, masing-masing kloter terdiri dari 366 orang. CJH Sidoarjo ini akan kita antarkan dengan 16 Bis yang disediakan oleh Pemkab Sidoarjo menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, sebelum diberangkatkan menuju tanah suci,” jelasnya. Banyak Pesan yang Ia sampaikan kepada CJH asal Sidoarjo, pada saat prosesi pemberangkatan, terutama untuk menjaga Kesehatan, ketertiban dan kekompakan selama menjalankan ibadah haji. “saya titip doa untuk Kabupaten Sidoarjo agar senantiasa mendapatkan keberkahan menjadi daerah yang makmur dan masyarakatnya Sejahtera,” pintanya. Masih menurut Subandi, CJH yang saat ini yang akan berangkat ke tanah haram, benar – benar memperhatikan tata tertib disana. Karena ada hal – hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan disana, agar bisa menjalankan rukun haji dengan baik. Melihat masa tunggu untuk bisa berangkat menunaikan ibadah haji cukup panjang, manfaatkan kesempatan ini sebaik–baiknya. Jangan lupa untuk selalu bersyukur, karena diberi kesempatan berangkat ke tanah suci tahun ini. Semoga dengan rasa syukur panjenengan sekalian akan mempermudah dan menambah nikmat dalam menjalankan ibadah di sana. Semoga menjadi haji yang mabrur. (mad/en/kominfo)
SelengkapnyaKOMINFO, Sidoarjo - Bantuan pangan beras yang dikelola oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Pensasarannya untuk Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Bantuan ekonomi dari pemerintah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi berupaya menjalankan Amanah dari pemerintah pusat dengan baik. Apalagi program ini sangat mendukung komitmen pemerintah daerah dalam menurunkan angka kemiskinan.“Kita akan kawal terus program bantuan ini sesuai sasaran. Jangan sampai ada pihak – pihak yang menyelewengkan untuk kepentingan pribadi,” tandasnya, saat memonitor langsung distribusi bantuan pangan Selasa (4/6) di Kecamatan Wonoayu.Ia meminta pemerintah desa untuk cepat tanggap. Apabila ada data – data penerima yang tidak valid, misalnya yang bersangkutan pindah atau meninggal segera koordinasi dengan tim terkait. Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo sebagai OPD pengampu program bantuan harus memonitor terus. “Melihat antusiasme masyarakat menerima bantuan ini, menandakan bahwa bantuan pemerintah ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, untuk itu harus benar – benar tersalurkan dengan tepat,” jelasnya.Menurutnya, program pemerintah baik dari pusat maupun daerah memang harus sampai ke masyarakat, apalagi program bantuan. Karena pemerintah memegang amanah untuk melayani dan menjalankan roda pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk di kecamatan Wonoayu, total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima bantuan pangan ada 3.763 KPM. Semua KPM tersebut tersebar di desa/kelurahan se-Kecamatan Wonoayu. (mas/mad/en)
SelengkapnyaJejak Islam Kota Delta bagian 1Kominfo, Sidoarjo - Menjamurnya rumah ibadah masjid dan mushola serta pesantren di kota Delta menunjukkan bahwa Islam menjadi agama mayoritas yang dianut warga Sidoarjo. Tahun 2018 masjid yang ada di Sidoarjo jumlahnya mencapai 1.143 masjid, ini belum termasuk bangunan mushola atau langgar jumlahnya mencapai ribuan, tepatnya 4.492 mushola (BPS 2018). Sedangkan jumlah pendidikan pesantren mencapai 98 pesantren yang tersebar di 18 kecamatan (BPS 2020). Sedangkan jumlah gereja ada 32 bangunan, Pura ada 4 bangunan dan Klenteng ada 2 bangunan (BPS 2018).Masih dari data BPS tahun 2020 mencatat jumlah santri yang belajar di pondok pesantren di Kabupaten Sidoarjo totalnya mencapai 14.992 santri. Santri tersebut tidak hanya berasal dari Sidoarjo saja, banyak juga yang berasal dari luar kota, seperti Gresik, Pasuruan, Madura, Kediri dan kota lainnya di Jawa Timur.Pada abad 18-19 Sidoarjo mencapai puncak keemasannya dalam bidang pendidikan Islam. Sidoarjo menjadi salah satu pusat pendidikan Islam khususnya di Jawa Timur, di zaman itu Sidoarjo dikenal sebagai kota santri. Sebab di era itu banyak tokoh-tokoh penting seperti KH. Hasyim Ashari pendiri Pesantren Tebu Ireng Jombang sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama tercatat pernah menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Sidoarjo. Mbah Hasyim (KH Hasyim Asy`ari) pernah mondok (nyantri) di Pesantren Sono Buduran sebelum beliau kemudian melanjutkan perjalanan mondok di Syaikhona Kholil Bangkalan Madura. Selain Mbah Hasyim, yang pernah belajar mendalami Islam di Pesantren Sono Buduran diantaranya KH. Abdul Karim (Mbah Manab) pendiri Pesantren Lirboyo Kediri, KH. Djazuli Utsman Pendiri Pesantren Al Falah Ploso Kediri dan sejumlah ulama lainnya.Lalu mulai kapan Islam masuk di bumi Jenggolo ini? Nama Jenggolo sudah mafhum dengan penyebutan Sidoarjo, sebab masyarakat meyakini bahwa Kerajaan Jenggolo dulu pusatnya berada di wilayah Sidoarjo.Untuk memastikan kapan dan tahun berapa ajaran Islam mulai dikenalkan ke masyarakat Sidoarjo ? Menjawab pertanyaan ini tentunya membutuhkan penelitian yang didukung dengan alat bukti, seperti prasasti atau peninggalan-peninggalan yang ada. Diantaranya seperti mencari keberadaan masjid-masjid tua atau prasasti lain yang mendukung bukti awal mula masuknya Islam ke Sidoarjo.Sebetulnya nama Sidoarjo baru lahir pada 31 Januari 1859 dengan nama Sidokare yang kemudian nama itu diubah menjadi nama Sidoarjo. Sebelum itu, Sidoarjo merupakan wilayah Surabaya dengan di bawah pemerintahan kolonial hindia belanda.Menyusuri jejak Islam di Sidoarjo, daerah yang dikenal penghasil udang dan bandeng ini tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan masuknya Islam ke Surabaya, yakni Ampel Denta. Dari koordinat ini perjalanan menyusuri jejak Islam kota Delta akan dimulai.Pemerhati dan pencinta sejarah dan budaya Sidoarjo, Muhammad Wildan mencoba membuka referensi yang ia miliki. Alumni jurusan Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu mengumpulkan sejumlah informasi maupun mencari bukti peninggalan-peninggalan yang ada di Sidoarjo. Salah satunya adalah Masjid Jami` Al Abror yang lokasinya berada di Kota tua Kauman Sidoarjo. Masjid yang diyakini warga sekitar berdiri tahun 1678 itu dipercaya merupakan masjid paling tua di Sidoarjo. Bukti tersebut didasarkan pada ditemukannya angka tahun 1678 saat dilakukan renovasi.Namun, Wildan masih belum sepenuhnya meyakini kalau Masjid Jami` Al Abror Kauman adalah masjid pertama dan paling tua di Sidoarjo.“Bila melihat perjalanan masuknya Islam ke Surabaya yang dibawa oleh Raden Ali Rahmatullah yaitu Sunan Ampel yang buktikan dengan keberadaan bangunan Masjid Ampel dan makam Sunan Ampel di kawasan Ampel Denta. Masjid Ampel berdiri tahun 1421 masehi, sedangkan Masjid Jami` Al Abror Kauman berdiri tahun 1678 masehi. Ada selisih 257 tahun antara berdirinya Masjid Ampel dengan Masjid Jami` Al Abror. Sedangkan Sidoarjo sendiri saat itu termasuk kawasan Surabaya yang jaraknya tidak jauh dari kawasan Ampel Denta. Dari selisih dua ratus lima puluhan tahun itu masih ada kemungkinan ditemukannya masjid yang lebih tua dari Masjid Jami` Al Abror Kauman Sidoarjo,” tutur Wildan, (Selasa,3/6/2024).Wildan yang sudah lama menekuni bidang sejarah dan budaya itu terdorong untuk menggali lebih jauh tentang perjalanan masuknya Islam di Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya ada hipotesis yang penting untuk disodorkan ke publik.Pertama, Apakah Islam masuk ke Sidoarjo sesudah atau sebelum Sunan Ampel datang ke Surabaya ? Jika melihat situs Masjid yang paling tua saat ini adalah Masjid Sunan Ampel maka jawaban sementara adalah masuknya Islam ke Sidoarjo setelah kedatangan Sunan Ampel ke Ampel Denta Surabaya.Kedua, Lewat jalur mana Islam masuk ke Sidoarjo, apakah lewat wilayah utara, yakni wilayah Kecamatan Taman yang berbatasan langsung dengan Surabaya, ataukah lewat wilayah Kecamatan Tarik yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto? Mengingat Mojokerto adalah pusatnya kerajaan Majapahit yang sebelum Sunan Ampel datang ke Surabaya, di Mojokerto sudah ada sesepuh Wali Songo yakni Syekh Jumadil Kubro yang makamnya berada di komplek Makam Troloyo. Ataukah Islam mulai masuk ke Sidoarjo langsung ke pusat kota melalui dakwah keturunan Nabi Muhammad SAW yang tinggal di kampung Kauman. Disana berdiri Masjid Jami` Al Abror, dan di belakang Masjid tersebut ada makam tua dengan nama Sayyid Salim yang diyakini merupakan salah satu pendiri Masjid Jami` Al Abror, (Sayyid merupakan penyebutan bagi keturunan Nabi Muhammad dari jalur Sayyidina Husain bin Ali).Kemudian untuk jawaban hipotesis yang kedua yakni bila melihat prasasti masjid yang paling tua di Sidoarjo saat ini yakni Masjid Jami` Al Abror yang berdiri tahun 1678 masehi, maka Islam masuk ke Sidoarjo langsung ke pusat kota yakni Kauman, karena sampai saat ini belum dijumpai masjid lain di Sidoarjo yang usianya lebih tua dari Masjid Jami` Al Abror. “Saya kira ini yang akan kami telusuri, jelas ini tidak mudah karena minimnya prasasti yang disertai dengan penanda seperti misalnya tertulis tahun atau semacamnya. Selain mendatangi objek atau situ-situs seperti masjid-masjid tua dan makam – makam tua, yang akan kita lakukan nanti juga mencari literasi serta wawancara langsung dengan sejumlah tokoh yang paham tentang sejarah Islam di nusantara, khususnya kawasan Surabaya dan Gresik yang memiliki jejak Islam beririsan,” jelas Wildan. (Ir)
SelengkapnyaKominfo, Sidoarjo - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, H. Subandi, S.H., kembali melepas keberangkatan jamaah haji asal Sidoarjo menuju Tanah Suci, Senin malam (3/6/2024). Total 732 jamaah dari rombongan Kloter 85 dan 86 diberangkatkan menggunakan 16 bis dari Pendopo Delta Wibawa ke Asrama Haji Sukolilo. Sebelum keberangkatan, H. Subandi meminta para jamaah haji agar mendoakan Kabupaten Sidoarjo di tempat-tempat mustajab. H. Subandi berharap doa tersebut dapat membawa berkah bagi Sidoarjo. "Dengan segala kerendahan hati, saya mohon titip-titip doa untuk Kabupaten Sidoarjo agar menjadi Kabupaten yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghofur," ujarnya.Melihat masa tunggu untuk keberangkatan yang cukup panjang, H. Subandi mengajak jamaah yang hadir untuk senantiasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk menunaikan rukun Islam kelima."Mari kita senantiasa bersyukur atas kesempatan yang diperoleh panjenengan untuk melaksanakan ibadah haji kali ini. Semoga dengan bersyukurnya panjenengan sekalian akan menambah nikmat yang diperoleh nantinya", imbuhnya.H. Subandi juga berpesan agar para jamaah haji tetap bersama rombongan dan mematuhi arahan dari petugas haji, agar seluruh jamaah haji dari Sidoarjo dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan memenuhi semua syarat rukun haji dengan sempurna."Perbanyak kegiatan ibadah seperti sholat dan dzikir, serta selalu berdoa kepada Allah untuk kesehatan. Jangan lupa mengkonsumsi vitamin dan banyak minum air putih. Semoga setelah kembali dari tanah suci Mekah, jamaah haji menjadi haji yang mabrur," tutup Subandi. (Ach/riez)
SelengkapnyaKominfo, Sidoarjo - Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi hadir langsung membagikan bantuan pangan beras kepada beberapa warga Desa di Kecamatan Buduran, Senin (3/6). Sejumlah 1.269 penerima bantuan dipastikan mendapatkan bantuan pangan sebesar 10 kg per kepala keluarga. H. Subandi mengatakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sudah menyiapkan 92 ribu ton beras yang siap dibagikan kepada masyarakat Sidoarjo."Bantuan yang kami berikan merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk mensejahterakan warganya", ucap Subandi.Subandi juga menambahkan untuk masyarakat yang belum mempunyai kartu BPJS Kesehatan bisa langsung aktivasi dengan mengajukan surat SKTM ke Kepala Desa setempat. "Selain jaminan pangan, Pemkab Sidoarjo juga akan memberikan jaminan kesehatan bagi warga Sidoarjo berupa aktivasi BPJS gratis", jelas Subandi. "Manfaat pembagian bantuan pangan beras ini juga akan membantu pasar dalam menstabilkan harga bahan pangan pokok menjelang Idul Adha mendatang, " tambah Subandi.Subandi berharap bantuan pangan beras dibagikan dapat membantu menekan inflasi kenaikan bahan pangan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha.Pendistribusian bantuan pangan beras dilaksanakan di 4 Desa di Kecamatan Buduran, diantaranya Desa Pagerwojo, Desa Entalsewu, Desa Dukuhtengah, dan Desa Sawohan. (Af/riez)
SelengkapnyaKominfo, Sidoarjo - Plt. Ketua TP. PKK Sidoarjo dr. Hj. Sriatun Subandi kembali melakukan monitoring penyaluran Bantuan Pangan Beras (BPP), di Kecamatan Gedangan. Ada 4 Desa yang menjadi jujugan yaitu Desa Punggul, Desa Keboan Anom serta Desa Keboan Sikep dan Desa Gedangan, Senin (3/6). Didampingi Camat Gedangan Ineke Dwi Setiawati serta Sekretaris Dinas Pangan dan Pertanian Kabuapten Sidoarjo, dr. Sriatun membagikan bantuan pangan beras kepada 4.342 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tahap 5.Sriatun mengatakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan terus berupaya dalam menyejahterakan masyarakat khususnya bagi yang kurang mampu. "Dengan adanya monitoring penyaluran ini jangan sampai terjadi penyaluran yang salah sasaran, karena bantuan ini harus benar-benar tepat kepada yang membutuhkan," jelas Sriatun.Ia pun menyampaikan permohonan maaf jika ada keterlambatan dalam penyaluran. "Harusnya beras ini dibagikan dibagikan di bulan Mei, namun baru bisa dibagikan di bulan ini. Insyaallah akan menyusul pembagian di tahap berikutnya dengan waktu yang juga menyesuaikan, entah di akhir bulan Juni atau Juli", imbuhnya.Sriatun mengingatkan agar bantuan ini untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, jangan sampai diperjual belikan karena jika sampai ketahuan ini terjadi maka akan dilakukan evaluasi. "Jadi pulang dari balai desa berasnya dimasak di rumah untuk kebutuhan keluarga, jangan sampai ada yang melanggar dengan menjual ke tetangga atau pedagang", ucapnya.Sriatun juga menghimbau kepada Dinas Pangan dan Pertanian walaupun ada bantuan pangan berupa beras akan tetapi petani yang ada di Kabupaten Sidoarjo harus tetap termotivasi dalam mengolah lahan pertaniannya, sebab tahun ini Pemerintah sudah menyiapkan bantuan pupuk agar hasil panen petani di Sidoarjo bisa optimal dan ketahanan pangan di Kabupaten Sidoarjo bisa meningkat.Bantuan Beras di Desa Punggul diberikan kepada 622 KPM. Sementara untu Desa Keboanom diberikan kepada 374 KPM serta Desa Keboansikep diberikan kepada 345 KPM. Untuk Desa Gedangan bantuan diberikan kepada 489 KPM sehingga jumlah total seluruh Kecamatan Gedangan warga penerima BPP sebanyak 4.342 KPM. (Yu/riez)
Selengkapnya17.10.2024
17.10.2024
2.10.2024
17.09.2024
9.09.2024
30.08.2024
27.08.2024
25.07.2024
11.07.2024
27.05.2024
8.05.2024
1.04.2024
28.02.2024
25.01.2024
21.01.2024
18.01.2024
15.01.2024
10.01.2024
9.01.2024
9.01.2024
2.01.2024
22.12.2023
18.12.2023
3.12.2023
24.11.2023
20.11.2023
13.11.2023
9.11.2023
27.10.2023
10.10.2023
3.10.2023
13.09.2023
25.08.2023
22.08.2023
22.08.2023
26.07.2023
24.07.2023
28.06.2023
1.11.2024 - 3.11.2024
31.10.2024 - 1.11.2024
30.10.2024 - 30.11.2024
3.11.2024 - 3.11.2024
29.10.2024 - 29.11.2024
25.10.2024 - 27.10.2024
31.10.2024 - 8.11.2024
28.10.2024 - 1.11.2024
18.10.2024 - 20.10.2024
18.10.2024 - 20.10.2024
26.10.2024 - 27.10.2024
13.10.2024 - 13.10.2024
14.10.2024 - 14.11.2024
13.10.2024 - 13.10.2024
9.10.2024 - 11.10.2024
8.10.2024 - 25.10.2024
2.10.2024 - 30.10.2024
2.10.2024 - 8.10.2024
1.10.2024 - 1.11.2024
30.09.2024 - 1.10.2024
27.09.2024 - 30.09.2024
30.09.2024 - 2.10.2024
27.09.2024 - 29.09.2024
30.09.2024 - 1.10.2024
27.09.2024 - 29.09.2024
27.09.2024 - 27.10.2024
26.09.2024 - 27.09.2024
26.09.2024 - 27.09.2024
26.09.2024 - 27.09.2024
24.09.2024 - 25.09.2024
24.09.2024 - 25.09.2024
23.09.2024 - 23.10.2024
20.09.2024 - 22.09.2024
19.09.2024 - 24.09.2024
31.12.2024 - 31.12.2024
18.09.2024 - 22.09.2024
18.09.2024 - 18.09.2024
13.09.2024 - 14.09.2024
13.09.2024 - 20.09.2024
11.09.2024 - 22.09.2024
10.09.2024 - 12.09.2024
10.09.2024 - 11.09.2024
8.09.2024 - 9.09.2024
6.09.2024 - 8.09.2024
5.09.2024 - 6.09.2024
4.09.2024 - 5.09.2024
30.08.2024 - 1.09.2024
29.08.2024 - 1.09.2024
2.09.2024 - 25.09.2024
1.09.2024 - 3.09.2024
26.08.2024 - 28.08.2024
27.08.2024 - 1.09.2024
6.09.2024 - 15.09.2024
23.08.2024 - 24.08.2024
23.08.2024 - 25.08.2024
23.08.2024 - 24.08.2024
26.08.2024 - 1.09.2024
23.08.2024 - 23.08.2024
20.08.2024 - 8.09.2024
14.08.2024 - 16.08.2024
13.08.2024 - 14.08.2024
9.08.2024 - 11.08.2024
12.08.2024 - 21.08.2024
10.08.2024 - 12.08.2024
9.08.2024 - 14.08.2024
7.08.2024 - 9.08.2024
7.08.2024 - 7.08.2024
12.08.2024 - 17.08.2024
1.08.2024 - 4.08.2024
1.08.2024 - 4.08.2024
1.08.2024 - 3.08.2024
1.08.2024 - 18.08.2024
31.07.2024 - 8.08.2024
30.07.2024 - 15.08.2024
30.07.2024 - 21.08.2024
26.07.2024 - 28.07.2024
24.07.2024 - 26.07.2024
29.07.2024 - 29.07.2024
25.07.2024 - 28.07.2024
19.07.2024 - 23.07.2024
18.07.2024 - 21.07.2024
16.07.2024 - 25.07.2024
16.07.2024 - 16.07.2024
28.07.2024 - 1.08.2024
15.07.2024 - 30.07.2024
16.07.2024 - 31.07.2024
17.07.2024 - 1.08.2024
11.07.2024 - 12.07.2024
11.07.2024 - 19.07.2024
10.07.2024 - 31.12.2024
13.07.2024 - 16.07.2024
5.07.2024 - 14.07.2024
1.07.2024 - 28.10.2024
28.06.2024 - 30.06.2024
27.06.2024 - 28.06.2024
24.06.2024 - 25.06.2024
20.06.2024 - 23.06.2024
21.06.2024 - 24.06.2024
21.06.2024 - 23.06.2024
24.06.2024 - 29.06.2024
13.06.2024 - 14.06.2024
12.06.2024 - 18.06.2024
11.08.2024 - 11.08.2024
10.06.2024 - 11.06.2024
6.06.2024 - 8.06.2024
20.03.2024 - 20.03.2024
4.06.2024 - 27.09.2024
3.06.2024 - 7.06.2024
3.06.2024 - 30.06.2024
2.06.2024 - 3.06.2024
3.06.2024 - 14.06.2024
31.05.2024 - 10.06.2024
1.06.2024 - 6.06.2024
29.05.2024 - 30.05.2024
30.05.2024 - 9.06.2024
27.05.2024 - 29.05.2024
17.05.2024 - 19.05.2024
14.05.2024 - 16.05.2024
14.05.2024 - 19.05.2024
13.05.2024 - 15.05.2024
13.05.2024 - 30.06.2024
13.05.2024 - 31.07.2024
7.05.2024 - 8.05.2024
8.05.2024 - 1.12.2024
7.05.2024 - 8.05.2024
3.05.2024 - 1.07.2024
30.04.2024 - 30.04.2024
29.04.2024 - 7.05.2024
29.04.2024 - 30.04.2024
29.04.2024 - 7.05.2024
28.04.2024 - 29.04.2024
27.05.2024 - 29.05.2024
25.04.2024 - 26.04.2024
25.04.2024 - 26.04.2024
16.04.2024 - 15.05.2024
27.04.2024 - 30.04.2024
25.04.2024 - 11.05.2024
22.04.2024 - 5.05.2024
16.04.2024 - 15.05.2024
23.04.2024 - 25.04.2024
14.04.2024 - 14.05.2024
23.04.2024 - 24.04.2024
20.04.2024 - 24.04.2024
14.05.2024 - 15.05.2024
5.04.2024 - 7.04.2024
13.04.2024 - 14.04.2024
23.04.2024 - 24.04.2024
29.04.2024 - 30.04.2024
16.04.2024 - 15.05.2024
27.03.2024 - 28.03.2024
27.03.2024 - 31.03.2024
23.03.2024 - 25.03.2024
24.03.2024 - 26.03.2024
25.03.2024 - 26.03.2024
22.03.2024 - 25.03.2024
21.03.2024 - 31.03.2024
17.03.2024 - 2.04.2024
22.03.2024 - 6.04.2024
19.03.2024 - 21.03.2024
18.03.2024 - 31.03.2024
16.03.2024 - 19.03.2024
18.03.2024 - 21.03.2024
18.03.2024 - 19.03.2024
6.03.2024 - 26.03.2024
7.03.2024 - 8.03.2024
6.03.2024 - 8.03.2024
6.03.2024 - 7.03.2024
6.03.2024 - 6.04.2024
6.03.2024 - 7.03.2024
6.03.2024 - 8.03.2024
5.03.2024 - 7.03.2024
1.02.2024 - 1.02.2024
4.03.2024 - 4.03.2024
4.03.2024 - 8.03.2024
27.02.2024 - 28.02.2024
2.03.2024 - 8.03.2024
29.02.2024 - 1.03.2024
23.02.2024 - 25.02.2024
24.02.2024 - 9.03.2024
23.02.2024 - 27.02.2024
21.02.2024 - 26.02.2024
24.02.2024 - 24.02.2024
29.02.2024 - 4.03.2024
19.02.2024 - 25.02.2024
19.02.2024 - 20.02.2024
20.02.2024 - 20.02.2024
21.02.2024 - 22.02.2024
16.02.2024 - 16.02.2024
12.02.2024 - 8.04.2024
12.02.2024 - 20.02.2024
1.02.2024 - 7.03.2024
5.02.2024 - 7.02.2024
2.02.2024 - 8.02.2024
2.02.2024 - 17.02.2024
1.02.2024 - 24.02.2024
28.01.2024 - 28.01.2024
30.01.2024 - 7.02.2024
26.01.2024 - 26.01.2024
28.01.2024 - 28.01.2024
26.01.2024 - 27.01.2024
24.01.2024 - 24.01.2024
23.01.2024 - 4.02.2024
17.01.2024 - 17.02.2024
18.01.2024 - 31.01.2024
18.01.2024 - 31.01.2024
13.01.2024 - 21.01.2024
20.01.2024 - 21.01.2024
22.01.2024 - 23.01.2024
12.01.2024 - 14.01.2024
11.01.2024 - 25.02.2024
11.01.2024 - 12.01.2024
10.01.2024 - 8.02.2024
5.01.2024 - 7.01.2024
29.12.2023 - 29.01.2024
28.12.2023 - 30.12.2023
22.12.2023 - 31.12.2023
22.12.2023 - 24.12.2023
30.11.2023 - 20.01.2024
11.12.2023 - 12.12.2023
30.11.2023 - 3.12.2023
10.11.2023 - 12.11.2023
8.11.2023 - 10.11.2023
8.11.2023 - 9.11.2023
3.11.2023 - 5.11.2023
9.11.2023 - 10.11.2023
29.10.2023 - 1.11.2023
27.10.2023 - 22.11.2023
23.10.2023 - 5.11.2023
23.10.2023 - 29.11.2023
20.10.2023 - 21.10.2023
17.10.2023 - 29.10.2023
16.10.2023 - 22.10.2023
11.08.2023 - 11.08.2023
16.09.2023 - 17.09.2023
19.06.2023 - 18.07.2023
30.06.2023 - 30.06.2023
1.07.2023 - 2.07.2023
Visitors : 304716