Kominfo, Sidoarjo -Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan perkoperasian pada pengurus dan anggota Koperasi Wanita Deltasari menggelar Sosialisasi Perkoperasian yang bertemakan "Optimalisasi Peran Pengurus dan Anggota Koperasi dalam Menghadapi Persaingan Usaha di Era Digitalisasi" di Pendopo Delta Wibawa, Kamis, 10/08/2023. Kegiatan tersebut dihadiri secara langsung oleh Dewan Penasehat Hj. Sa`adah Ahmad Muhdlor, S.Hum dan Hj.Sriatun Subandi, SH serta para para pengurus dan anggota Kopwan Deltasari sebanyak 100 orang anggota.
Pada kesempatan ini Ning Sasha sapaan akrab Hj. Sa`adah Ahmad Muhdlor menyampaikan jika kegiatan ini selain sebagai ajang silaturahmi bagi anggota Kopwan Deltasari, juga dalam rangka memperingati Hari Koperasi. Dikatakannya moment Hari Koperasi digunakan untuk terus meningkatkan wawasan serta meningkatkan kemampuan tentang bagaimana koperasi itu seharusnya dijalankan.
Ia pun sempat menyampaikan usulan kepada ketua pengurus untuk melakukan study tiru pada koperasi-koperasi yang lebih besar dan lebih maju dalam pengelolaan koperasi. Lewat studi tiru tersebut diharapkan pengurus Kopwan Deltasari dapat mempelajari strategi-strategi apa yang bisa diterapkan sehingga koperasi dapat berkembang pesat.
"Dengan study tiru kita akan betul-betul belajar, mungkin ada strategi yang terlewat apalagi ini pasca pemulihan pandemi tentu cara-cara yang kita terapkan di zaman dahulu tidak bisa dipakai untuk zaman sekarang khususnya bagi perkembangan teknologi di era digitalisasi seperti ini, bagaimana pemasaran itu sudah melalui HP dan aktif di Medsos itu sangat penting," katanya.
Ning Sasha mengatakan di era pandemi kemarin banyak bermunculan pedagang-pedagang baru. Para pedagang tersebut benar-benar memanfaatkan teknologi. Mereka berjualan hanya mengandalkan HP. Menurutnya di era digital saat ini, konsumen tidak melihat tempat pedagang berjualan. Konsumen hanya melihat produk yang ditawarkan dengan bagus melalui online. Promosinya bagaimana dan apa yang ditawarkan melalui media, itu yang dilihat pelanggan atau customer.
"Jadi saya rasa nanti penting untuk adanya study tiru, mungkin bisa dicari koperasi bagus dimana supaya kita bisa menerapkan khususnya di Kabupaten Sidoarjo agar nanti Kopwan ini bisa semakin lebih maju lebih sukses dan bisa semakin membuat pengurus dan anggotanya happy," ungkapnya.
Masih dikatakan Ning Sasha bahwa pasca pandemi ini, ekonomi Indonesia berfokus pada penguatan ekonomi lokal. Pemerintah pusat mengisntruksikan untuk membeli produk lokal. Hal itu untuk mendukung produk lokal dan Sidoarjo sudah terkenal sebagai kota UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Banyak sentra yang bisa diunggulkan baik kuliner maupun kerajinan dari UMKM Sidoarjo. Seperti kerupuk, terasi, petis atau produk-produk yang lainnya.
"Seperti Kerupuk khas Sidoarjo yang bisa diandalkan karena banyak varian dengan rasa yang tidak diragukan lagi seperti di Kecamatan Prambon dan Tulangan mulai dari bikinan pabrik sampai olahan rumahan yang bisa di kulak kemudian di repacking, itu akan menjadi luar biasa sekali karena akan menjadi produk sendiri dan bisa dijadikan produk andalan Kopwan Delta Sari dengan hasil olahan dari UKM-UKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo," ucapnya
Menurut Ning Sasha warga Sidoarjo banyak yang pintar dalam meracik bahan-bahan makanan dan minuman. Selain itu kreatifitasnya juga tinggi. Terbukti banyak kerajinan tangan yang dihasilkan warga Sidoarjo. Namun kurang strategi pemasarannya. Oleh karenanya kedepan Ning Sasha berharap produk-produk unggulan Sidoarjo bisa dibranding dengan merek Kopwan Deltasari. Kalau berhasil akan mengangkat nilai ekonomi, mengangkat taraf hidup pedagang-pedagang atau pengrajin pengrajin yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
“Hari ini adalah upaya bersama demi Kemajuan Koperasi Wanita Deltasari Kabupaten Sidoarjo," pungkasnya.
Sebagai Narasumber pada kesempatan ini hadir Indah Dewi Nurhayati yang menjelaskan detail apa itu koperasi serta apa yang menjadi hak kewajiban anggota koperasi serta bagaimana cara mengembangkan koperasi bersama, seperti sering membuka interaksi dan komunikasi pengurus beserta anggota.
"Jika ingin berkembang pesat pengurus harus bisa mengerti apa yang diinginkan anggotanya dan kalau bisa jangan hanya melaksanakan Rapat Anggota hanya setahun sekali, akan tetapi lebih sering berdialog dan duduk bersama," katanya.
Selain itu Dewi juga menyampaikan bahwa untuk menjadikan Koperasi bisa mengikuti era digital atau bisa dikatakan koperasi menjadi Koperasi Modern, Koperasi harus memiliki kriteria yaitu mengadopsi teknologi/inovasi, berpotensi dalam skala industri/ kapasitas produksi besar, memiliki akses terhadap sumber permodalan, terhubung dengan offtaker (penjamin pasar). Kemudian bersinergi antar pihak / berbasis ekosistem, tata kelola (manajemen) yang profesional, menghasilkan nilai tambah yang tinggi bermanfaat yang besar bagi anggota dan yang terakhir mengedepankan nilai prinsip koperasi.
“Dan jika koperasi sudah mampu merambah dunia modern atau digitalisasi sebagai contoh yang paling sederhana gimana unit toko sudah tidak diperlukan lagi yang dimaksud di sini koperasi sebagai toko berjalan, apa yang dipasarkan bisa dilihat melalui HP/gawai dan konsumen pun bisa membeli melalui pesan singkat atau aplikasi yang disediakan,” ucapnya.
Dan di akhir acara sebagai penyemangat bagi anggota yang hadir, pihak pengurus koperasi memberikan hadiah khusus bagi peserta yang aktif bertanya kepada pemateri. yu/git
Visitors : 362309